Opini  

Tetap Sehat Berpuasa di tengah Pandemi

Oleh : Saipul Wathan, SKM.,CHt.

Founder & Praktisi Thibbunnabawi Modern La Tahzan.

 

Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Keberkahan dan kebaikan yang ada dalam bulan Ramadhan selamanya tidak akan terkurangi dalam situasi dan kondisi seperti apapun. Termasuk dalam kondisi pandemi global COVID-19 seperti sekarang ini.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surah Al-Baqarah-183, Artinya: “Wahai orang-orang beriman, diwajibkan atasmu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelummu agar kamu bertaqwa.”

Kewajiban berpuasa merupakan wasilah (jalan) yang diberikan Allah agar umat bertaqwa, sebagaimana orang-orang beriman terdahulu. Keimanan untuk taat menjaga diri tidak makan dan minum juga mengendalikan emosi hingga Matahari tenggelam inilah yang akan membentuk ketaqwaan umat.

Ketaatan untuk melaksanakan puasa inilah yang akan membuat orang-orang beriman berguna bagi kesehatannya. Taat pada Allah SWT akan membangun imunitas diri di tengah pandemi COVID-19. Karena itu, imun adalah rahasia Allah yang hanya diberikan-Nya pada orang-orang yang benar-benar menggapai taqwa. Inilah letak keberkahan tersebut.Berkah meski di Rumah.

Saat berada di rumah tentunya bisa diisi dengan berbagai amalan-amalan sunnah. Amalan-amalan sunnah inilah yang akan menambah ketenangan jiwa. Jiwa yang tenang dan hormon yang bahagia, otomatis akan meningkatkan imunitas. Apalagi di tengah pandemi yang “memaksa” umat Islam untuk tetap berada di rumah. Kebahagiaan dan ketenangan jiwa akan sangat berdampak pada kedekatan dengan anggota keluarga yang selama ini mungkin merenggang akibat padatnya aktivitas mencari nafkah maupun berdakwah.

Inilah arti khusus Ramadhan di tengah pandemi saat ini. Saat menjalani tarbiyah fardhiyyah (pendidikan pribadi) dari Allah agar lebih sehat secara jasmani dan rohani dengan lebih banyak bertafakur dan berdzikir di rumah. Kemudian hasil tarbiyah fardhiyyah tersebut diharapkan mampu menebarkan kebahagiaan kepada keluarga sebagai orang-orang terdekat kita. Orang-orang yang paling dekat hisabnya dengan diri kita di Yaumil Akhir.

Karena itu, meski di rumah saja dan rindu masjid, kita tetap harus mengokohkan niat berpuasa hanya karena Allah dan menaati segala perintah-Nya dalam kondisi apapun. Sedangkan makanan atau herbal yang dapat menunjang kelancaran puasa, terutama adalah makanan yang halal dan thayyib (baik).

Herbal yang sangat dianjurkan sebagai immunoglobulin adalah Habatussauda sebagai penangkal COVID-19. Karena Rasulullah bersabda: terdapat obat bagi setiap penyakit dalam habatussauda kecuali kematian. (HR. Bukhari dan Muslim). Juga akan sangat efektif bila ditunjang dengan makanan yang kaya akan vitamin C dan E.

Berolahraga ringan juga sangat efektif untuk menjaga kebugaran tubuh. Olahraga ringan seperti jalan pagi, treadmill, atau sepeda statis dapat dilakukan bersamaan dengan berjemur di pagi hari.

Selain itu juga hijamah (Bekam) bisa menjadi solusi dalam menjaga kesehatan anda untuk menjalankan ibadah puasa. Sebab dengan berbekam  segala  hambatan pembentuk Imun tubuh  seperti angin, toksin, dan lemak darah yang tidak bisa diurai oleh tubuh bisa dikeluarkan dengan berbekam. Untuk itu dalam hal ini perlu memperhatikan seorang praktisi bekam yang profesional di bidangnya. 

Akhirnya, apapun alternatif dan solusi yang ditawarkan oleh dunia kesehatan untuk membuat tubuh kita tetap sehat saat berpuasa di tengah pandemi, prinsip utamanya tetap kembali (pulang) pada Allah SWT. Kedekatan kita dengan-Nya, keikhlasan dan kesabaran kita mentaati tuntunan-Nya; sejatinya adalah aliran air yang mengantarkan kita bermuara di telaga keberkahan Ramadhan. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *