Lombok Timur – Permainan Belanjakan terakhir dilaksanakan pada tahun 1995 karena dilarang oleh pemerintah setelah adanya salah satu peserta yang meninggal. “Setelah itu permainan ini tidak pernah digelar lagi,” ungkap Mirzoan Ilhamdi atau Ming Lombok kepada massmedia, Kamis (5/8).
Pada tahun 2016, setelah 21 tahun tertidur, atas prakarsa Ming bersama Lembaga Lambur Community yang dipimpinnya dan atas dorongan para Tokoh dan pelaku belanjakan yang masih ada, serta pemerintah Kecamatan Masbagik saat itu, Belanjakan kembali diadakan.
Ming dan kawan-kawan memulainya dengan mendatangi tokoh-tokoh sepuh yang masih ada satu persatu. “Ada beberapa pelaku sejarah yang kita temui seperti mamiq Tahir asal Masbagik yang tinggal di Aikmel, Satir dari Masbagik Utara, Kambut dari Masbagik Timur, Rodah dari Bolen Pringgasela. Tokoh lainnya, Hairuna Ihwan dan Mustafa Masbagik Utara , Amaq Ir, Amaq Ono dan Amaq Hil dari Masbagik Timur.
Amaq Hil, kata Ming, pernah mengikuti Acara Pagelaran Budaya dan Olahraga Nusantara di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Sehingga Ming berharap olahraga Belanjakan seperti bela diri Pencak silat dan Takraw masuk pada Pekan Olahraga Nasional (PON).
Akhirnya di tahun 2016, Ming dan kawan-kawanya kembali menghidupkan Permainan Belanjakan melalui Festival Masbagik. Tentunya dengan pemutakhiran peraturan yang sangat ketat untuk menjaga keselamatan para Pepadu agar tidak terulang lagi kecelakaan di masa lalu. Setelah itu kegiatan Festival Masbagik rutin diadakan dari tahun ke tahun dan sampai sekarang.
Pertandingan seni bela diri Belanjakan menjadi Icon Festival Masbagik yang dilaksanakan setiap bulan September. Kegiatan ini diramaikan juga dengan kegiatan Bazar barang-barang seni, Kuliner khas Lombok serta pentas Seni dan Budaya, Musik band, juga kegiatan olah raga lainnya seperti sepeda santai, jalan santai dan lainnya.
Kita bangga kata Ming, Belanjakan sudah terdaftar di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai Aset budaya bukan benda, dengan Nomor Inventaris PM 0188.
“Kita juga punya para Wasit yang berpengalaman yaitu Ridwan, Mq Nonoq, Zaenuddin dan Lalu Gempar Satria dan kawan-kawan,” ungkapnya.
Pada tahun 2020 yang lalu Lambur Community mengadakan Seminar “Belanjakan Sebagai Salah satu Beladiri Tradisional Suku Sasak”, dengan Narasumber, Lalu Malik Hidayat, Ir. H. Halid Tarmizi, dan M. Mujahidin Kasi Pencatatan dan Pemeliharaan Warisan Budaya Dinas Pendidikan Lombok Timur.
Pada seminar-seminar tentang seni beladiri belanjakan, Ming dan Lambur Community mengharapkan Belanjakan menjadi olah raga seni bela diri yang akan menjadi bagian pelajaran muatan lokal di sekolah dari SD Sampai SMA.
Untuk tahun 2021, mengingat pandemi belum selesai maka Panitia Festival Masbagik tidak melaksanakannya dengan terbuka. Tetapi rencananya Panitia akan melaksanakannya secara Virtual melalui Live Streaming dengan rekomendasi dari satgas Covid-19. Waktunya direncanakan Minggu kedua bulan September 2021.
“Harapan kita yang paling besar, yaitu beladiri tradisional Belanjakan ini bisa dijadikan Aset Budaya yang Lestari dan Mendunia,” tutupnya. (Asbar)
Semoga https://massmedia.id/ bisa memberikan kami para pembaca setia berita tentang sejarah Permainan belanjakan. tentu dengan data yang saheh, baik itu kenapa Permainan belanjakan tersebut tercipta, sejak tahun berapa di adakan permainan tersebut.
sekian & mathur thank u 👌
Semoga https://massmedia.id/ bisa memberikan kami para pembaca setia berita tentang sejarah Permainan belanjakan. tentu dengan data yang saheh, baik itu kenapa Permainan belanjakan tersebut tercipta, sejak tahun berapa di adakan permainan tersebut.
sekian & matur thank u 👌
Semoga https://massmedia.id/ bisa memberikan kami para pembaca setia berita tentang sejarah Permainan belanjakan. tentu dengan data yang saheh, baik itu kenapa Permainan belanjakan tersebut tercipta, sejak tahun berapa di adakan permainan tersebut.
Semoga https://massmedia.id/ bisa memberikan kami para pembaca setia berita tentang sejarah Permainan belanjakan. tentu dengan data yang saheh, baik itu kenapa Permainan belanjakan tersebut tercipta, sejak tahun berapa di adakan permainan tersebut.