Lombok Barat – Kepala Desa Cendi Manik, Marne, S.Pd, MM memimpin langsung kegiatan gotong royong warganya di Dusun Sayong Apit Aik Desa Cendi Manik Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat, Jum’at (28/06).
Kegiatan Gotong Royong ini melibatkan banyak pihak terkait, seperti dari Puskesmas Sekotong, Babinsa, Babinkamtibmas, Kepala Dusun Sayong Apit Aik, Lembaga BPD, Karang Taruna, PKK dan KMPB serta dari masyarakat Dusun secara langsung bersama-sama membersihkan aliran air yang tergenang di beberapa sudut serta membakar sampah yang disinyalir tempat bersarangnya nyamuk-nyamuk DBD.
Di sela kegiatan, Kepala Desa (Kades) yang ditemui langsung oleh Media Desa, Corong Cendi Manik, mengatakan, gotong royong ini bertujuan untuk menjaga kebersihan lingkungan guna mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD), yang kini terus mewabah.
“Bersama warga Dusun Sayong Apit Aik ini kami bergotong royong membersihkan selokan agar aliran air bisa berjalan lancar dan tidak menimbulkan genangan,” ujarnya.
Setidaknya lanjut dia, dengan kegiatan gotong royong tersebut, warga bisa mencegah berkembangnya jentik – jentik nyamuk pembawa penyakit DBD.
“Kegiatan ini akan berlanjut. Jadi ayo jaga lingkungan kita agar tetap bersih dan tidak terkena DBD,” ajak Kades Desa Cendi Manik.
Sebelumnya, Kades juga meminta para Perangkat Desa, Lembaga Desa, Kepala Dusun, Ketua RT dan RW serta lapisan Masyarakat lainnya untuk dapat bergotong royong membersihkan lingkungan masing- masing.
Hal itu dilakukan bukanlah tanpa sebab, mengingat adanya peningkatan wabah penularan penyakit DBD di Desa Cendi Manik saat ini. Di Dusun Sayong Apit Aik sendiri beberapa warga sudah terkena dan diberikan penanganan khusus serta ditindaklanjuti dengan diberikan perawatan langsung di Puskesmas setempat.
Maka hal utama yang bisa dilakukan, yakni tetap menjaga kebersihan lingkungan, baik lingkungan rumah, drainase dan beberapa tempat yang menjadi tempat genangan air. Sehingga peningkatan jumlah penderita DBD bisa ditekan dan selalu Ingat, terapkan 3M, Menguras, Menimbun serta Mengubur. (*)