Mataram – Dalam waktu dekat ini Pemerintah rencanakan akan terapkan kebijakan Work From Bali (WFB) bagi Kementerian di bawah Koordinasi Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).
Rencana ini ditanggapi positif oleh Pemerhati Pariwisata, Taufan Rahmadi. “Rencana pemerintah ini patut kita apresiasi, karena bagaimanapun ini merupakan bentuk upaya dari usaha untuk menggeliatkan sektor pariwisata di Bali,” ungkapnya.
Melalui siaran pers yang diterima media ini, Taufan menyampaikan bahwa kebijakan ini tidak semata sebagai langkah pemerintah untuk memulihkan ekonomi semata. Walaupun dirinya tidak menampik bahwa banyak pengamat ekonomi yang meragukan langkah ini akan memberikan dampak yang besar bagi pemulihan pariwisata utamanya di Bali.
Setidaknya ada tiga yang menurut Taufan bisa diupayakan melalui kebijakan WFB ini. Pertama, ajang latihan adaptasi berwisata di era new normal, belajar untuk berdampingan berwisata dengan situasi Covid-19, artinya dengan kebijakan WFB ini diharapkan nantinya mampu menjadikan seluruh ekosistem pariwisata di Pulau Dewata ini terbiasa untuk selalu siap dan tetap disiplin menjalankan prokes di saat melayani para wisatawan.
Kedua, adalah upaya memperkuat Citra Bali di mata dunia sebagai destinasi wisata yang tengah sungguh-sungguh berupaya untuk bangkit serta mempersiapkan diri agar dapat menjadi destinasi wisata yang siap melayani wisatawan lokal, wisatawan domestik, maupun kunjungan wisatawan mancanegara pada saat penerbangan internasional kembali dibuka nantinya.
Ketiga, WFB dapat menjadi pemantik inspirasi dari destinasi-destinasi wisata lain di Indonesia untuk melakukan hal serupa, dengan tentunya terus kreatif di dalam berinovasi menghadirkan produk-produk layanan wisata yang menarik bagi wisatawan dari mana saja. (Wan)
