Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Timur Latih 50 Orang Pemilik Homestay Se-Lombok Timur

Lombok Timur – Perkembangan Homestay dan Pondok Wisata di Kabupaten Lombok Timur dalam lima tahun terakhir cukup pesat, dari tahun Ketahun grafik terus naik, lebih dari 300 Homestay yang tersebar di Lombok Timur.

Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, mengadakan Pelatihan Pengelolaan Homestay dan Pondok Wisata Se-Lombok Timur. Pelatihan ini dilaksanakan selama 2 hari 18-19 Juli 2024. Peserta diutamakan bagi Homestay atau Pondok Wisata yang baru, bertempat di Aula Erina Hotel Selong. 

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lombok Timur, Widayat, ketika ditemui di lokasi pelatihan mengatakan, pihaknya tidak memasang target yang tinggi untuk keberadaan homestay di Lombok Timur. Dengan angka 40% dari jumlah desa dan kelurahan yang ada, menurutnya sudah cukup membantu penyediaan akomodasi di Lombok Timur. Mengingat masih minimnya keberadaan hotel di daerah ini.

“Dispar tidak memasang target. Di Lombok Timur ada 15 Kelurahan dan 239 Desa. Misalnya ambil 40% saja sekitar 80 desa, masing-masing desa punya 10 homestay. Ini cukup bagus, mengingat minimnya Hotel di Lombok Timur dibandingkan dengan Kabupaten lain,” ungkapnya.

Dijelaskan oleh Mas Wid, sapaan akrabnya, keberadaan homestay tidak memerlukan modal yang besar seperti hotel. Keuntungan langsung didapatkan oleh masyarakat di sekitar kawasan wisata. “Homestay itu bisa dimasuki oleh pemodal kecil dan yang diuntungkan adalah masyarakat, sedangkan Hotel, yang diuntungkan adalah Owner pemodal besar,” jelasnya.

Mas Wid menambahkan, usaha homestay bisa dimulai dengan kamar yang sudah ada dan tidak terpakai. Tinggal menambahkan fasilitas standar seperti tempat tidur dan kamar mandi. “Homestay itu rumah dengan pemiliknya dan kamarnya bisa disewakan kepada tamu atau turis. Hanya tinggal menambah fasilitas yang standar. Jadi tidak usah membangun yang baru atau bisa juga menggunakan rumah-rumah yang ditinggalkan oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke luar negeri. Maka bisa dimanfaatkan menjadi Homestay,” imbuhnya.

Dengan adanya pelatihan pengelolaan Homestay ini, Kadis Widayat berharap peserta yang merupakan pemilik homestay bisa meningkatkan kompetensi di bidang kepariwisataan yang dibutuhkan untuk usaha akomodasi. “Para pemilik Homestay atau Pondok Wisata bisa meningkatkan hospitalitynya, ramah tamah, kebersihan, keindahan, kenangan yang baik, semuanya bertujuan untuk memberikan kesan dan pelayanan terbaik pada tamu agar tamu merasa puas,” tutupnya. (Asbar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *