Lombok Timur – Pegiat Wisata Lombok, Maad Adnan Usman atau akrab disapa Uncle Kus adalah salah satu pelaku wisata yang sudah puluhan tahun bergerak di Pariwisata terutama dunia guiding. Kawan-kawan pelaku wisata Lombok menyebutnya Uncle Kus Vandenan.
Ia menyulap 4 ruangan di rumahnya menjadi galeri lukisan yang memajang hasil dari para seniman lukis yang ada di Lombok Timur, mereka tergabung dalam komunitas “Perupa Berugak Lombok”.
Ketika massmedia berkunjung ke Rumahnya Minggu 14 Juli 2024, terlihat sejumlah lukisan dipajang di dinding Bale Bale Art Gallery di ruang kosong sebagai tempat pameran karya seni, yang pada umumnya merupakan karya seni rupa.
“Fungsi utama Bale Bale Art Gallery ini dimaksudkan sebagai sarana bertemunya hasil kreativitas seniman lukis yang ada di Lombok Timur,” kata uncle Kus ketika massmedia bertandang ke galerinya.
Uncle Kus menceritakan bagaimana awalnya dia membuat galeri. “Awal mulanya membuat galeri seni rupa ini adalah keinginan agar di Tetebatu ini ada segmen baru untuk menambah Atraksi wisata sebagai daya tarik pengunjung. Karena di Tetebatu ini Bungalow, homestay, hotel dan destinasi wisata sudah banyak, yang belum ada itu adalah galeri hasil seni lukis dan oleh-oleh atau souvenir,” terangnya.
Menurut Uncle Kus, galeri ini baru berjalan tiga bulan. Namun demikian, sudah mulai ada pengunjung baik tamu lokal maupun tamu manca negara. Saat ini banyak pesanan dari pemilik coffee shop, restoran, bungalow dan hotel untuk dipajang di tempatnya.
“Lukisan yang dipesan kebanyakan disesuaikan dengan usahanya. Contoh cafe yang menjual kopi atau kuliner, memesan lukisan orang sedang membuat kopi atau orang sedang memetik kopi, atau lukisan air terjun sarang walet, terasering dan lain-lain,” sebutnya.
Ke depannya Ia berharap di Tetebatu ini seperti kampung lukis, lukisan-lukisan yang menceritakan kondisi alam dan budaya masyarakat setempat dan juga tempat orang belajar melukis atau melihat orang yang melukis.
Adapun lukisan yang ada disini bermacam-macam namanya ada Red Tembolak, ladies songket, genocides of Gaza, tradisional Sasak village, Koak-kaok bird, songket dancer dan banyak lagi yang lainnya. Sehingga galeri ini merupakan salah satu media untuk membantu mempromosikan Pariwisata melalui kanvas,” tutup Uncle Kus. (Asbar)