Umum  

Remaja Masjid Miftahul Jannah Paok Kambut Masbagik Utara Baru Memakmurkan Masjid dengan Ragam Kegiatan

Lombok Timur – Ikatan Remaja Masjid merupakan sebuah wadah atau tempat untuk belajar agama Islam, menanamkan norma agama melalui pengajian dan dakwah atau pembacaan Al-Qur’an, sebagai usaha pembinaan pemahaman agama di lingkungan masyarakat yang ditujukan kepada kalangan remaja.

Umumnya Remaja Masjid berusia 15-25 tahun. Tugas utamanya adalah memakmurkan masjid dengan berbagai kegiatan yang menghimpun generasi di sekitar masjid tempat tinggal mereka. Selain berfungsi sebagai pusat spiritual masjid berfungsi sebagai pusat sosial-kemasyarakatan.

Remaja Masjid Miftahul Jannah  Paok Kambut Desa Masbagik Utara Baru, pada hari Jum’at (13/01) mendapat bantuan sejumlah Al-Quran dan santunan untuk yatim piatu dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Lombok Timur, bertempat di Musholla Paok Kambut.

Ketua Remaja Masjid Chairul Umam, menjelaskan dirinya termasuk kepengurusan generasi ke-5 dan anggotanya lebih dari 100 orang. Menurutnya bantuan Al-Qur’an dari MRI Lombok Timur ini akan dibagikan ke anak-anak Yatim Piatu dan sebagiannya serahkan ke Musholla. “Ke depan berharap Remaja masjid Miftahul Jannah tetap berkolaborasi dengan MRI Lotim dalam Program Kemanusiaan,” harapnya.

Sedangkan Humas Remaja Masjid Miftahul Jannah M. Luthfi Karyanto menjelaskan beberapa kegiatan Remaja Masjid seperti khatam Al-Qur’an, yasinan di setiap RT, dan rutin setiap tahun menyelenggarakan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) dengan berbagai Lomba.

Lebih lanjut Sarjana Akuntansi yang baru diwisuda bulan Desember 2022 yang lalu ini, mengatakan bahwa Kegiatan rutin remaja Masjid mayoritas ngaji, karena ada 5 TPQ dan 1 Tahfiznya, dilaksanakan setiap hari kecuali hari Ahad, ada yang siang, ada yang sore dan ada yang malam hari 

“Di Dusun Paok Kambut ada 3 Musholla. Jadi beda-beda tempat mereka ngaji. Ada yang penghafal dan ada yang Tahsin, ketiga Mushola yaitu Musholla Babussalam, Mushola Muhajirin dan Mushola Al ikhlas,” terangnya.

Setiap Mushola itu dia punya guru ngaji dan kemudian teman-teman tidak ikut andil dalam mengajar sehingga secara pembinaan remaja masjid tidak membina hanya memfasilitasi saja ketika ada santunan, kegiatan PHBI, dan lain sebagainya.” tutupnya. (Asbar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *