Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental di Usia Remaja

Lombok Timur – Dokter Muda yang juga Relawan kemanusiaan, Arizka Mardiya Emha, mengajak remaja sadar akan kesehatan mental. Karena akan berdampak tidak hanya pada kesehatan mereka sendiri, tetapi juga kesehatan anaknya nanti di masa pertumbuhan.

“Jika kita melihat fenomena saat ini, masalah kesehatan mental menjadi juaranya. Masalah ini bisa berasal dari ketidakpuasan dan semakin banyaknya tuntutan hidup yang ingin mereka capai. Media online tempat mereka bersosialisasi menjadi tempat mereka membandingkan diri. Sumber utama masalah mental ini seringkali pada penampilan, sampai ada istilah yang sering didengar yaitu “good looking terdepan” hal ini menimbulkan insecurity (rasa tidak aman) yang justru membuat ketidakpuasan atas apa yang dimiliki, berujung overthinking dan stress,” terang Arizka dalam pemaparannya di sharing session live di akun Instagram Yatim Care Foundation, beberapa waktu yang lalu.

Belum lagi, lanjut lulusan Fakultas kedokteran Universitas Mataram, sesuatu yang dianggap kekurangan oleh mereka menjadi bahan bullying, yang membuat kebanyakan anak dan remaja berjuang dalam melanjutkan hidup mereka. Permasalahan selanjutnya yaitu percintaan. Tidak usah menutup mata, kita  bisa lihat anak sekolah dasar pun sudah memahami apa itu pacaran.

 “Umur Sekolah Dasar belum bisa menyelesaikan masalah yang berat. Dan masalah cinta bisa kita asumsikan menjadi masalah berat. Lihat saja hingga berumur tua pun tidak menjamin seseorang tersebut dapat menyelesaikan masalah yang terkait dengan cinta. Masalah lainnya masih banyak, seperti kecanduan gadget untuk hal yang “wasting time” seperti gaming, social media, porn, dan hal negatif lainnya,” terangnya.

Selain itu, dia juga mendorong agar remaja hidup sehat dengan memperhatikan apa yang dikonsumsi. “Jangan sampai konsumsi zat terlarang, alkohol, merokok, begadang, nongkrong yang sebenarnya tidak penting justru mereka jadikan ini sebagai “trend” agar terlihat kekinian,” sebut dokter muda ini.

Kampanye dengan sosial media ini dilakukan pada generasi muda tersebut guna membangun kesadaran untuk mempersiapkan generasi kolaborasi yang sehat baik secara fisik maupun mental. (Yudha)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *