Lombok Barat – Pemerintah Desa Pakuan Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) bekerja sama dengan Pertamina dan Human Initiative (HI) gelar launching Destinasi Wisata Air Terjun Batu Santek, Senin (28/2).
Kegiatan tersebut dihadiri Staf Khusus (Stafsus) Gubernur NTB, Dedi Aris Sandi, Kepala Bidang Pengembangan SDM Dinas Pariwisata Lombok Barat, Perwakilan Pertamina, HI, Polmas Pakuan, Babinsa, BPD, Pokdarwis dan unsur pemerintah desa masyarakat.
Stafsus Gubernur NTB, Dedi Aris Sandi mengatakan sangat terkesan ketika melihat salah satu potensi yang dimiliki desa Pakuan tersebut.
“Kesan pertama ketika saya datang ke tempat ini, saya ingat satu lokasi, saya pernah ke Lembang. Di Lembang ada juga tempatnya seperti ini. Sangat bagus sekali. Cuman mungkin lebihnya di sana itu, dia sudah ada pengelolaan, sudah ada sesuatu yang bisa kita jadikan edukasi,” terang Dedi dalam sambutannya.
Saat ini, kata Dedi, desa-desa di NTB terus berlomba untuk berbenah mengembangkan objek-objek wisata yang dimiliki sesuai potensi dari desa tersebut. Hal ini mengingat sektor pariwisata menjadi salah satu sektor andalan dan prioritas di Indonesia, khususnya di NTB.
“Jangan sampai tempat wisata kita itu, orang hanya bisa datang saja. Supaya tempat kita itu bisa menjadi tempat sarana orang mendapat hiburan, mendapat pengetahuan, selain dia mendapat view yang bagus. Dia juga ada edukasi di sana,” pesan Dedi.
Lebih lanjut Dedi mengatakan, pentingnya kearifan lokal dan aktivitas masyarakat sebagai atraksi dan paket wisata di desa-desa wisata yang memiliki potensi.
Ia mencontohkan, seperti di Tetebatu, banyak para tamu khususnya bule, diajak bagaimana menanam padi, nenggala (baca: karapan sapi) dan berbagai aktivitas masyarakat lainya.”Jadi, sisi-sisi seperti ini yang harus kita perbanyak di tempat-tempat wisata. Di samping itu, yang harus kita perbaiki adalah kebersihan,” tuturnya.
Kepala Bidang SDM Dinas Pariwisata Lombok Barat, Erwin Rahman mengatakan Pakuan merupakan salah satu dari 60 desa wisata di Lombok Barat yang memiliki SK desa wisata dari Pemerintah Kabupaten Lombok Barat.
Saat ini, kata Erwin, Pemerintah Kabupaten Lobar sedang membuat sebuah kategori desa, di antaranya desa berkembang, rintisan, maju dan mandiri. Sehingga ke depan, diharapkan desa-desa yang tergolong berkembang bisa naik level menjadi maju dan mandiri, desa yang rintisan bisa naik level menjadi berkembang.
Menurut Erwin, untuk membuat semacam destinasi suatu kawasan itu, Pakuan khususnya, yang memiliki potensi alam yang luar biasa ini, sangatlah mudah. Namun, kata Erwin, banyak desa-desa wisata di Lobar ingin jadi desa wisata, tapi potensi alamnya tidak ada.
“Hanya memiliki ekonomi kreatif, tapi tetap kita dorong. Satu desa wisata kita yang punya ekonomi kreatif yang luar biasa itu adalah Banyumulek. Tidak memiliki alam, tapi nilai jualnya, nilai pandangannya sampai ke luar. Kita ingin seperti itu Pakuan ini. Potensi alam ada, ekonomi kreatif ada, masa kalah sama yang hanya punya ekonomi kreatif saja,” jelasnya.
Erwin juga menegaskan, pentingya keberadaan homestay berbasis masyarakat dan kebersihan di suatu objek wisata. Sebab menurut dia, kalo itu tidak ada, maka akan berdampak pada kunjungan tamu berikutnya.
“Kita ingin destinasi wisata itu dikunjungi berulang-ulang oleh wisatawan. Apa yang membuat mereka kangen di sini, apakah alamnya, apakah makanannya yang khas di sini, itu yang ingin kita jual,” kata dia.
Lutfi Bahroni, Integrated Terminal Manager Ampenan selaku perwakilan dari Pertamina menjelaskan Pertamina terus berkomitmen memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui dana CSRnya. Menurutnya ada beberapa dana program melalui dana CSRnya.
“Di Pertamina bermacam jenisnya, ada yang terkait keanekaragaman hayati, kesehatan, SDA, SDM dan ada banyak lagi,” jelas Lutfi.
“Di desa Pakuan ini, CSR kami bertemakan lingkungan,” lanjut dia.
Di desa ini, di wilayah Air Terjun Batu Santek, pihak Pertamina mulai memberikan bantuan CSRnya tahun 2020. Yang mana dalam pembinaan, pendampingan dan konsultasi diserahkan pihak Pertamina ke Human Initiative (HI).
Kepala Desa Pakuan, Mardan Haris mengatakan kegiatan yang dilakukan oleh teman-teman pokdarwis yang didampingi Human Initiative kurang lebih berjalan selama 4 atau 5 bulan, baik terkait pembinaan, pendampingan dan lainnya.
“Paling tidak ini memberikan dampak yang besar, walaupun kegiatannya kecil,” harapnya.
Mardan menjelaskan banyak potensi wisata yang bisa dinikmati wisatawan jika berkunjung ke destinasi Batu Santek. Tidak hanya air terjun, sejarah, ada juga kuliner, kopi, camping ground dan lainnya.
“Sehingga potensi yang luar biasa besar dan bagus ini, sayang kalo kami tidak bentindak. Pun juga demikian, kami juga butuh masukan, dan intervensi dari pemerintah yang lain,” tandasnya. (wan)