Lombok Timur – Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) adalah sebuah Organisasi Olahraga Dirgantara di Indonesia. FASI di Lombok Timur berdiri sejak tahun 2014 dan resmi terdaftar di Koki 2019.
Anggota FASI dari Paralayang tersebar di beberapa Kecamatan di Lombok Timur. Di Sembalun saja, jumlahnya 32 orang Pilot Paralayang.
Prestasi yang sudah diraih Pilot asal Lotim, Tiger Trawan, pernah jadi juara Daerah NTB di Sumbawa. Sayang sekali karena tidak ada pembinaan akhirnya Tiger Trawan saat ini tercatat memperkuat Provinsi Sulawesi Tengah pada PON di Papua yang akan datang. Demikian disampaikan oleh Ketua FASI Lombok Timur Royal Sembahulun kepada wartawan massmedia via telpon Minggu (20/6).
Lebih lanjut, Royal menjelaskan biasanya FASI Lotim mengirimkan atlet mengikuti perlombaan hampir 4-5 kali dalam setahun, namun setelah pandemi perlombaan ditiadakan untuk sementara.
Perlombaan biasanya dilakukan di banyak Daerah mulai dari Lombok, Sumbawa, Solo, Dieng Jawa Tengah, Manado dan banyak daerah lainnya.
Keprihatinan terhadap nasib Olahraga Paralayang ini disampaikannya setahun yang lalu kepada Bupati Lombok Timur. Dan Bupati H.M. Sukiman Azmy berjanji akan mendukung para Atlet dan pengembangan Wisata Paralayang melalui Dinas Pemuda dan olahraga Kabupaten Lombok Timur. “Namun, sejauh ini kita dari FASI maupun Sembalun Paragliding Club (SPC) tidak pernah dihubungi terkait hal tersebut. Artinya, mungkin tidak jadi disupport pembinaan untuk tahun ini,” ungkap Royal.
Paralayang Lotim beberapa hari yang lalu ke Sumbawa Barat tepatnya di Mantar, mengikuti Funfly yang diadakan oleh FASI Sumbawa Barat. Acara tersebut menurut Royal, dihadiri oleh beberapa OPD Kabupaten Sumbawa Barat dan Komandan Danlanud NTB. “Kehadiran kami di sana sebagai bentuk kami ingin membangun cabang Olahraga Paralayang di Lombok Timur,” terang Royal.
Selain perwakilan dari Lombok Timur turut hadir FASI Lombok Tengah, FASI Mataram, beserta Club lainnya.
Royal mengungkapkan, jika dilihat fasilitas yang dimiliki oleh Club-Club Paralayang yang ada di Kabupaten lain seperti Sumbawa Barat, Sumbawa Besar, Lombok Tengah dan Lombok Utara, Ia merasa Lombok Timur masih tertinggal jauh. “Peralatan yang kami bawa yaitu sangat jauh jika dibandingkan dengan Club-Club dari Kabupaten lain,” terangnya.
Royal menambahkan, Club Paralayang daerah lain mendapatkan support mulai dari penataan Site take offnya, sampai pada Parasut yang mereka miliki saat ini di support Pemerintah Daerahnya. “Oleh karena itu kami paralayang Lombok Timur ingin mempunyai Bapak Angkat dari perusahaan Negara, BUMN atau Bank-Bank sebagai Sponsor, untuk kemajuan olahraga Paralayang di Kabupaten Lombok Timur,” harapnya.
Namun demikian, dirinya tetap merasa bangga karena bisa berkembang dengan cara mandiri. Karena selama ini, aku Royal, pihaknya tidak pernah mendapatkan support apapun dari pemerintah Kabupaten Lombok Timur baik itu dari Dinas Pemuda dan Olahraga maupun Dinas Pariwisata.
“Di sisi lain, tidak perhatiannya Pemerintah Kami jawab dengan Prestasi,” tegas Royal. Diakuinya, Salah satu atlet dari Sembalun sudah sering ikut Kejuaraan-kejuaraan Paralayang baik tingkat Daerah maupun Nasional.
Dari segi Pariwisata menurut Royal, sebelum pandemi, Aktivitas Wisata Paralayang yang dikembangkan oleh Sembalun Paragliding Club di Sembalun, Lombok Timur, sedang menarik perhatian Wisatawan.
“Kegiatan ini diminati banyak para pelancong lantaran memberikan pengalaman terbang dengan Paralayang yang menantang dan menguji adrenalin,” tutupnya. (Asbar)