Lombok Timur – Lalu Muhammad Iqbal, mantan Duta Besar Indonesia untuk Turki, sekarang menjadi Staf Khusus Menteri Luar Negeri dan jadi juru bicara baru Kemlu RI, beberapa hari yang lalu bersama rombongan berkunjung dan ramah tamah ke Rumah Makan Bebaloeng Masbagik. Ia bertemu langsung dengan pemilik lesehan dan resto tersebut, H. Husnudin Achsyid, bertempat di Restoran Bebaloeng Masbagik.
Diceritakan oleh H. Husnuddin kepada massmedia Minggu (12/5), kedatangan L.M. Iqbal ke Bebaloeng, karena merasa penasaran. “Ia (Lalu M.Iqbal) sebelumnya mendapat informasi kalau bumbu Bebaloeng Masbagik dibuat dari 29 Jenis bumbu herbal. Oleh karena itu Dia ingin membuktikannya,” jelas Owner Bebaloeng.
“Saat rombongan datang pada sore hari kebetulan stock Bebaloeng sudah menipis sehingga harus dibuatkan kembali. Saking penasarannya terhadap Bebaloeng Masbagik L.M. Iqbal dan rombongan rela menunggu lebih dari 2 jam,” terang H. Husnuddin.
Karena puas menikmati masakan Bebaloeng Masbagik, Ia memberikan cinderamata kepada H. Husnuddin sebagai oleh-oleh dari Turki. Sebaliknya H. Husnuddin juga memberikan Bumbu Herbal Bebaloeng Masbagik kepada L.M. Iqbal. “Selanjutnya Dia meminta ajudannya Shoot Video untuk mengomentari dan menganjurkan kepada Netizen jangan mati sebelum mencoba Bebaloeng Masbagik,” katanya.
Berikut Kata-kata yang diucapkan Lalu. Muhammad Iqbal ketika membuat video singkat berdurasi 31 detik.
“Saya Lalu Muhammad Iqbal, juru bicara kementerian luar Negeri Republik Indonesia sudah lama mendengar rumah makan Bebaloeng ini. Baru sekarang sempat mampir. Tadinya hanya mencoba-coba kuahnya saja, ternyata dua mangkok lewat. Baru kali ini makan masakan herbal tanpa pengawet tanpa MSG, luar biasa segar dan enak, rekomendasi jangan mati sebelum mencoba Bebaloeng Masbagik,” ujarnya pada video tersebut.
Untuk diketahui Mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal, kini mengemban tugas baru. Dia kini menjabat Staf Khusus Menteri Luar Negeri Bidang Penguatan Infrastruktur Diplomasi dan merangkap sebagai juru bicara Kemlu. Kini Ia ingin berbakti kepada masyarakat NTB dengan mendaftar di beberapa Partai untuk maju mencalonkan diri menjadi Gubernur Nusa Tenggara Barat.
Lalu Muhammad Iqbal lahir di Praya, Lombok Tengah pada 10 Juli 1972. Dia pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam di Pabelan, Jawa Tengah. Setelah itu, dia melanjutkan studinya di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, jurusan Hubungan Internasional, dan Universitas Gadjah Mada, Jurusan Sejarah, untuk studi sarjananya.
Kemudian, Iqbal menuntaskan studi magister untuk jurusan Hubungan Internasional di Universitas Indonesia. Dia kemudian menamatkan studi doktoralnya di bidang politik Universitas Bucharest pada Tahun 2005.
Iqbal dikenal sebagai Mahasiswa yang aktif berorganisasi semasa kuliah. Dia aktif di Korps Mahasiswa HI (KOMAHI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Senat Mahasiswa, hingga lembaga pers kampus. Dia juga aktif di kelompok studi Lingkaran, yaitu komunitas untuk bertukar pikiran dan gagasan di kalangan Mahasiswa Yogyakarta pada 1990-an. (Asbar)