Lombok Timur – Grand Opening Sky Garden Lombok, hari Selasa (31/5) bertempat di Desa Wisata Tetebatu dihadiri direktur Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram, Dr. Halus Mandala. Cafe dan bungalow yang dulu bernama Tetebatu Garden Resort tersebut sekarang berganti nama menjadi Sky Garden cafe and bungalow. Sudah 10 tahun berdiri dan telah banyak disinggahi oleh turis asing dari berbagai Negara di Dunia.
Selain Direktur STP Mataram, hadir juga Kepala Seksi Destinasi Dispar Lotim Purmadi Suhada, Pengurus dan Anggota Badan Pengelola Desa Wisata Tetebatu, Komunitas musik, dan para Pelaku Wisata Lombok Timur.
Dalam sambutannya, Dr. Halus Mandala mengapresiasi pemilik Sky Garden sekaligus mengucapkan selamat atas pergantian nama dari nama lama ke nama yang baru. “Yang paling penting menurutnya adalah manajemen dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM),” sebutnya.
Ia juga sudah beberapa kali menginap di Sky Garden, lokasi cukup bagus dan pelayanan cukup baik, serta taste menu cukup enak dan berkesan. Dr. Halus Mandala juga Anggota Tim Percepatan Pariwisata NTB.
Pak Halus demikian panggilan sehari harinya menyarankan ke depan agar Sky Garden menambah kamar karena sering sekali rombongan berkunjung ke sini dan memperluas tempat parkir, jangan lupa Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan), dan Environment Sustainability (kelestarian lingkungan)/ CHSE, yang ada sekarang Tetap dipertahankan.
“Yang tidak kalah penting adalah Fasilitas untuk Penyandang Disabilitas (orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan atau sensori agar disediakan minimal satu kamar,” tegasnya.
“Pariwisata adalah dari Masyarakat untuk Masyarakat, Masyarakat sekaligus sebagai investor, banyaknya Hotel atau bungalow yang dimiliki oleh investor Asing, menurutnya tidak masalah yang terpenting bagaimana agar Masyarakat sekitar ikut menikmati sehingga berdampak pada pendapatan mereka, jangan sampai Masyarakat sekitar hanya jadi penonton,” terangnya.
Di lokasi yang sama Pemilik Sky Garden Ruslihadi dan Mariani, mengatakan pergantian nama ini sekaligus pembenahan management di sesuaikan dengan New normal, tuntutan zaman di era digitalisasi.
Selama hampir 2,5 tahun Pandemi melanda, di mana lockdown diberlakukan di berbagai Negara, termasuk penutupan Bandara dari Negara luar oleh Pemerintah Republik Indonesia sangat berdampak kepada Dunia Pariwisata, pemilik Hotel, Homestay, Bungalow, Jasa Pariwisata seperti Sky garden yang berada di Desa Wisata Tetebatu merasakan akibatnya, sepi kunjungan baik Domestik maupun Mancanegara.
Namun pemilik Sky Garden tidak putus asa, sepinya tamu, dimanfaatkan untuk menambah beberapa kamar dan merenovasi bangunan. “Porok-porok timbang momot (iseng-iseng dari pada bengong) akhirnya jadi juga,” kata Ruslihadi alias Pak Stuk.
Perubahan nama ini sekaligus penyegaran management, dengan kehadiran Mas Decky asal malang Jawa Timur sebagai konsultan, memberikan warna yang berbeda di Sky Garden Cafe and bungalow.
Decky sebagai Manager Artis, memanage dari sore hingga malam, sehingga acara Launching Sky Garden cukup meriah. Beberapa Grup Band Perform on the stage seperti Den Aero, Choky and friend, Sasakustik, Iyonk and silent boy, penampilan mereka menambah semarak suasana malam cukup dingin di Tetebatu. (Asbar)