Lombok Timur – Desa Pringgasela Selatan Kecamatan Pringgasela adalah pusat potensi Wisata yaitu di Kewilayahan Gubuk Lauk. Di kewilayahan ini sebagian besar penduduknya menjadi penenun dengan masih mempertahankan kearifan lokalnya, yakni menenun menggunakan alat tradisional yang disebut “Alat Tenun Gedogan” sehingga Kewilayahan ini menjadi sentra tenun songket di Desa Pringgasela Selatan. Selain itu ada produksi Batik Sasambo yang mulai dikenal sampai ke luar Pulau Lombok.
Desa Pringgasela Selatan baru berdiri 11 tahun, terhitung masih muda, terus berjuang untuk pengembangan dan pembangunan serta tetap mempertahankan kearifan lokal. Kekompakan Pemuda dan Desa setempat akhirnya membuahkan hasil. Desa Pringgasela Selatan masuk menjadi nominasi Anugerah Desa Budaya Unggulan Tingkat Nasional.
Menurut Nizar Azhari selaku Daya Desa, menerangkan kepada massmedia, bahwa Anugerah Desa Budaya Unggulan diadakan oleh Kemendikbud Ristek Dikti bekerja sama dengan Kemenparekraf dan Kemendes PDTT. Dari berbagai seleksi, akhirnya Desa Pringgasela selatan terpilih dalam nominasi Desa Budaya Unggulan tersebut. Sehingga Tim Juri dari Kementrian datang ke Desa Pringgasela Selatan pada hari Selasa 6 Desember 2022.
Tujuan kedatangan mereka adalah untuk melakukan verifikasi di desa dalam bentuk, Kebijakan Desa tentang budaya, Regulasi perkembangan budaya dalam beberapa tahun, menyaksikan langsung aktifitas budaya dan lainnya. “Di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), hanya Desa Pringgasela Selatan satu-satunya yang di Verifikasi,” sebutnya.
“Desa Pringgasela Selatan Alhamdulillah sudah Lolos 10 besar dan akan menuju 5 besar. Semoga saja, Desa Pringgasela Selatan dapat menyematkan namanya menjadi desa budaya unggulan tahun 2022,” harap Nizar dengan penuh optimis.
Menengok ke belakang Pada tahun 2021, Nizar Azhari selaku Daya Desa (sebutan untuk perwakilan budaya di desa yg ditetapkan oleh Kementerian) menjelaskan bahwa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif (Kemenparekraf) dan Kementerian Desa ( Kemendes) meluncurkan Program Pemajuan Budaya Desa dengan nama “Budaya Desaku” yang diikuti oleh sekitar 385 desa seluruh Indonesia.
Termasuk dari NTB diwakili oleh sekitar 15 desa. Dalam prosesnya hingga pada tahun 2022 ini, dari berbagai macam seleksi dan penilaian akhirnya Desa Pringgasela Selatan menjadi salah satu nominasi Desa Budaya Unggulan tersebut.
Nizar Azhari dan rekan-rekannya, selama 2 tahun terakhir aktif memberikan informasi dan pendampingan. “Sampai Desa Pringgasela Selatan kita maskotin sebagai “Desa Tua yang dimudakan oleh Pemerintah,” katanya.
“Dukungan dari Kepala Desa, Muzakir yang sangat merespon dan Peran seluruh aparat Pemdes, pemuda dan Masyarakat cukup baik dalam kegiatan budaya ini. Terutama dari sejak dimulainya program ini 2021 yang lalu,” tutupnya. (Asbar)