Dapur Sehat untuk Program Makan Gratis untuk Siswa dan Ibu Hamil Akan Dinganun di 21 Kecamatan di Lombok Timur

Lombok Timur – Program makan gratis untuk siswa sekolah dan ibu hamil yang menjadi program Presiden terpilih 2024-2029 dipastikan mulai terlaksana setelah dilantik pada bulan Oktober 2024. Pasalnya pembangunan Dapur Sehat tahap pertama sudah mulai dilaksanakan. 

Di mana pembangunan Dapur Sehat tahap pertama di Kota Mataram sudah mulai dilaksanakan. Sedangkan Kabupaten Lombok Timur rencananya akan masuk pada tahap kedua untuk pembangun Dapur Sehat. 

Rencananya Dapur Sehat di Lombok Timur akan di bangun di 21 Kecamatan, akan tetapi program ini akan terlaksana secara bertahap. Sementara saat ini lokasi yang sudah tersedia untuk dilakukan pembangunan Dapur Sehat di Labuan Haji.

“Untuk Lotim sendiri kemungkin akan dilakukan pembangunan di tahap kedua, kita sudah menyiapkannya di Labuan Haji di samping Koramil,” ungkap Dandim 1615/Lotim Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro pada Rabu (17/7).

Lanjut dikatakan, untuk satu Dapur Sehat akan mampu memenuhi kapasitas siswa dan siswi kurang lebih sejumlah 3 ribu siswa/siswi. Ke depannya akan dilakukan penyesuaian jumlah Dapat Sehat sesuai dengan jumlah siswa dan siswi dan juga jumlah Ibu Hamil di masing-masing kecamatan. 

Sementara untuk pendistribusian sendiri, sambungnya, misalnya di satu Kecamatan ada sekitar 7,5 ribu, maka tentunya ada dua sampai tiga Dapur Sehat yang harus ada dan tergelar. Sehingga proses distribusinya langsung ke sekolah-sekolah, karena kapasitas program Dapur Sehat untuk satu titik 3 ribu siswa dan Ibu Hamil.

Sementara sasaran dari program Dapur Sehat ini adalah untuk siswa dan siswi, Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Serta sasarannya juga kepada Ibu Hamil. 

“Untuk pendistribusian makan sendiri nantinya sudah disiapkan dengan melalui perekrutan. Sedangkan Dapur sehat diperuntukan untuk mulai dari anak TK, SD SMP, SMA dan Ibu Hamil. Itu kapasitasnya satu dapur untuk tiga ribu orang,” terangnya.

Sedangkan untuk tenaga ahli gizi sendiri proses perekrutannya langsung dilakukan oleh pemerintah pusat. Sehingga nantinya ahli gizi tersebut akan di tempat di lokasi Dapur Sehat, untuk memastikan kualitas standar makanan yang sudah menjadi standar kesehatan untuk siswa, siswi dan Ibu Hamil.

“Jadi memang benar disitu ada ahli gizi di masing-masing dapur untuk mengecek menu makanan dan itu harus sama sesuai dengan standar kesehatan,” tandasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *