Lombok Timur – Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menggelar ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021.
Ajang tersebut merupakan salah satu program pemerintah dalam rangka mengembangkan kepariwisataan Indonesia dengan mengusung tema “Indonesia Bangkit”. Untuk pendaftaran sudah dibuka secara online sejak 7 Mei hingga 26 Juni 2021. Adapun untuk registrasi, syarat dan ketentuan bisa dibuka melalui link website http://www.jadesta.com
Terkait hal ini, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Lombok Timur, Ahmad Roji, menghimbau dan mendorong desa-desa di NTB dan Lombok Timur pada khususnya untuk mengikuti ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 ini.
“Ini mungkin kesempatan yang cukup baik buat kita desa-desa wisata di Lombok Timur untuk mengikuti ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 ini,” ungkap Ahmad Roji kepada media ini, Rabu (2/6).
Menurutnya desa-desa di Lombok ini tidak kalah menarik dengan desa-desa lain di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan yang lainnya. Ia juga meyakini kalau desa-desa di Gumi Selaparang ini sangat potensial untuk mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).
“Hal ini dapat terlihat pada beberapa kompetisi, salah satunya Kembang Kuning masuk sebagai salah satu juara Tingkat Nasional sebagai Desa Berkembang,” papar pria yang akrab disapa Bang Oji ini.
Ia juga berharap ke depan desa-desa yang lain seperti Tetebatu, Tetebatu Selatan, Pesanggrahan, Sembalun, Sembalun Lawang, Sembalun Bumbung, Ekas, Suela, Sapit, Labuhan Haji, Jerowaru, Pantai Ketapang,Pringgasela, Jurit, Masbagik Timur dan sebagainya bisa ikut andil dalam kompetisi tingkat nasional seperti Kembang Kuning.
Tidak hanya itu, Oji juga berharap dari 99 desa wisata di NTB bisa mengambil bagian pada acara yang dimaksud. “Kriteria dan syaratnya juga saya rasa tidak terlalu rumit,”imbuhnya.
“Selaku Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Lombok Timur khususnya, saya mengajak kepada teman-teman desa wisata di Lombok Timur dan Nusa Tenggara Barat pada umumnya untuk tidak melewatkan kesempatan bergengsi ini,” tutup pria alumni UGR ini. (Wan)