Umum  

Tingkatkan Kapasitas Jurnalis Lotim, FJLT Kembali Gelar Diskusi Jurnalistik

Lombok Timur – Forum Jurnalis Lombok Timur (FJLT) kembali menggelar diskusi yang mengusung tema “Jurnalis Rilis” dengan menghadirkan sejumlah narasumber dari beberapa media dan pihak humas pemerintah daerah Lombok Timur, bertempat di Montana Cafe House, Selong Lombok Timur, Sabtu (23/7).

Kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin dan kali ke-6 yang dilakukan FJLT guna meningkatkan kapasitas para anggota. Acara yang berlangsung pukul 16:00 hingga pukul 18:00 itu dihadiri sejumlah pengurus dan anggota dari sejumlah media, baik cetak maupun online Lombok Timur.

Adapun pemateri yang hadir sebagai pemantik diantaranya Pimpinan Redaksi NTBsatu.com, Haris Mahtul, Editor Tribun Lombok, Sirtu Pilaili, dan Kasubag Koordinasi Dokumentasi Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Nur Afni Ariyanti.

Haris Mahtul, salah satu pemateri dalam acara tersebut sangat mengapresiasi langkah FJLT sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas para Jurnalis di Lombok Timur. Ia juga mengatakan langkah tersebut sebagai upaya untuk menyamaratakan pengetahuan Jurnalis dalam menulis karya-karya Jurnalistik.

“Kita ketahui latar belakang masing-masing berbeda, tugas kita adalah untuk menjadikan para jurnalis sama,” ujarnya.

Menurutnya, Jurnalis Rilis menjadi tantangan baru wartawan di era digital saat ini. Tantangannya adalah menjadikan rilis sebagai karya jurnalistik. Karena rilis yang disuguhkan oleh instansi bukanlah produk jurnalistik yang murni yang diterbitkan ke publik.

“Dengan demikian, kita berusaha membuatnya menjadi produk jurnalistik yang sesuai kode etik. Kejujuran dalam mengungkap sumber dengan mencantumkan keterangan tertulis dalam sebuah karya itu sendiri,” imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan Editor Tribun Lombok, Sirtu Pilaili. Ia menyebutkan sebagai jurnalis harus tetap mengedepankan sikap kritis, tidak kemudian dengan mengcopy paste ataupun menyalin dengan mentah-mentah meski pemerintah membangun diksi yang menguntungkan dari data yang dikeluarkan.

“Jurnalis harus punya sikap kritis, jika tidak ada yang perlu dikritisi tidak perlu dibuat-buat,” tegasnya.

Sementara itu dari pihak Pemerintah melalui Sub Koordinator Dokumentasi Pimpinan, PKP Setda Lotim, Nur Afni Apryani menyampaikan cukup senang ketika wartawan memetik berita dari rilis yang disajikannya. Namun lambat laun praktik yang terjadi hanya meng copy paste penuh teks pada rilis tersebut. 

“Seharusnya para wartawan memiliki sikap kritis untuk memperdalam isu-isu yang dimuat dalam berita,” imbaunya.

“Kadang-kadang tidak semua data utuh kita sampaikan, justru itu teman-teman media kita harapkan untuk memperdalam isu-isu tersebut guna memperkuat informasi yang disajikan ke publik,” pungkasnya. (wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *