Lombok Timur – Pada hari Minggu 19 Maret 2023, Masyarakat Desa Jurit Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur, berbondong bondong ke lokasi acara untuk mengikuti Acara ritual, selamatan mata air (Roah pengempel) Mata Air Bumbang yang dilaksanakan setahun sekali.
Nasrin yang juga ketua RT 1 Jurit, menjelaskan kepada massmedia bahwa ritual ini sebagai wujud rasa syukur kepada pencipta alam semesta dari masyarakat Jurit. “Walaupun musim kering kami di sini tetap diberikan air yang melimpah. Bahkan air dari sini oleh Pemerintah Lombok Timur dialirkan sampai ke kota Selong. Oleh karena itu kita wajib bersyukur karena air merupakan sumber kehidupan Manusia,” sebut Nasrin.
Dijelaskannya bahwa di Jurit ini ada 4 sumber mata air, sehingga pertanian sepanjang tahun tetap tidak kekurangan Air, walaupun musim kemarau, Air disini tetap mengaliri ratusan hektar persawahan, kebun tanaman palawija, semuanya untuk kesejahteraan masyarakat, sehingga aman dan tentram.
Selain rangkaian acara ritual Otak Aik,” Kata Nasrin, juga ada ritual penutupan Gending Rangkai Emas Gadang Bumbang Jurit. Mengingat kesenian gendang beleq ini selama satu tahun penuh, sering diundang dan ditabuh pada acara pesta pernikahan maupun acara budaya di Lombok Timur bahkan sampai ke Kabupaten lain, Nah mulai hari ini sampai lebaran nanti Kami Gending rangkai emas gadang bumbang jurit, tidak menerima pekerjaan (Job) baik untuk acara pesta maupun acara budaya.
Maka pada hari ini semua alat Gending dicuci atau di mandikan secara ritual di sumber mata air bumbang, dimaksudkan agar kesenian ini bersatu dengan air, tetap lestari dan dicintai oleh anak muda sebagai generasi penerus, memelihara kesenian ini agar tidak punah.
Lebih lanjut Nasrin menceritakan bahwa nenek moyang kita di jurit, kanon dulunya mendengar suara menggelegar dan turunnya dari suara tersebut ke Desa Jurit ini, itulah yang menyebabkan gadang dan bumbang ini menyatu di sini di otak aik bumbang.
Nasrin yang juga ketua RT 1 jurit, mengatakan, pelaksanaan ritual ini sebagai wujud rasa syukur kepada pencipta alam semesta dari masyarakat Jurit. “Walaupun kemarau panjang, kami disini tetap diberikan air yang melimpah karena air merupakan sumber kehidupan, disini ada 4 sumber mata air, sehingga pertanian sepanjang tahun tetap berjalan, air untuk persawahan tanaman padi, untuk tanaman palawija semuanya untuk kesejahteraan masyarakat sehingga aman tentram,” terangnya
Menurut Sadar yang memimpin acara Ritual di sumber Mata Air Bumbang, acara ini dimaksudkan agar Masyarakat damai, tentram lestari sepanjang masa.
Lebih lanjut Sadar menceritakan bahwa pernah suatu waktu tidak diadakan ritual seperti ini, sehingga banyak orang di sini yang gila dan sakit. “Mereka sembuh dengan meminum air dan mandi dari mata air yang ada di sini,” jelasnya.
Acara ritual ini diakhiri dengan mandi bersama setelah itu makan bareng dengan nasi dan lauk pauk yang dibawa oleh mereka dari rumahnya masing-masing dengan penuh sukacita dan kebersamaan. (Asbar)
Terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk hadir di acara tersebut, lebih lebih bisa di muat di media untuk di kenal oleh banyak pihak, media adalah salah satu alat pemersatu bangsa, sekali lagi terima kasih, salam dari pasukan “Rangkai Emas Gadang Bumbang Jurit”