Lombok Timur – Program Studi Sosiologi Universitas Mataram (UNRAM) menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema “Pemberdayaan Penggiat Wisata Di Sembalun Bumbung Melalui Penguatan Inovasi Produk Olahan Stroberi” di Desa Sembalun Bumbung, Kabupaten Lombok Timur (1/10/2022). Peserta pengabdian adalah pelaku UMKM yang bergerak di bidang pengolahan bahan pangan lokal serta petani stroberi.
Dari keterangan tertulis yang diterima media ini, rangkaian kegiatan diawali dengan Focus Group Discussion (FGD) untuk mengidentifikasi permasalahan di lapangan. Selanjutnya peserta diberikan pelatihan keterampilan mengolah stroberi menjadi produk olahan. Stroberi diolah menjadi selai yang kemudian diaplikasikan sebagai condiment atau bahan pelengkap berbagai produk makanan. Selain pelatihan pembuatan selai, dalam kegiatan pengabdian masyarakat para peserta dibekali keterampilan membuat kue, minuman susu kekinian, dan pizza.
Tim Dosen yang terdiri dari Ika Wijayanti, Lalu Wiresapta Karyadi, dan Oryza Pneumatica melalui keterangan tertulisnya menjelaskan, latar belakang dipilihnya Sembalun Bumbung sebagai lokasi Pengabdian adalah daya tahan stroberi yang dihasilkan oleh petani Sembalun yang singkat. Sehingga, Petani menyajikan wisata petik stroberi tanpa ada inovasi pengolahan buah stroberi. Bahkan stroberi yang tidak terjual akan dibuang kalau tidak dijadikan sebagai pupuk.
“Pengabdian masyarakat dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dialami oleh petani Desa Sembalun yaitu daya tahan stroberi yang sangat rentan. Sebagian besar petani hanya menyuguhkan wisata petik stroberi tanpa diolah menjadi produk yang inovatif. Stroberi yang tidak terjual biasanya akan dibuang atau digunakan sebagai pupuk,” terang mereka.
Tim Dosen Pengabdian Masyarakat juga mengungkapkan bahwa potensi dan peluang ekonomi dari pengolahan usaha stroberi cukup menggiurkan. Oleh karena itu, menurut mereka, diperlukan inovasi produk yang bisa mendukung agrowisata yang berkelanjutan. Salah satu hasil pengolahan stroberi dalam kegiatan pengabdian tersebut adalah kue dengan isian selai stroberi.
“Inovasi produk perlu dilakukan untuk mendukung agrowisata yang berkelanjutan dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Pengolahan produk stroberi sejauh ini diolah menjadi stik stroberi dan selai, namun belum dikembangkan secara optimal oleh masyarakat Desa Sembalun Bumbung, khususnya penggiat UMKM,” jelas mereka.
Peserta kegiatan Pengabdian Masyarakat, yang sebagian adalah pelaku UMKM, sangat antusias dalam mengikuti kegiatan. Peserta langsung berpraktek membuat selai dan adonan kue beserta teknik-teknik pengolahannya. Salah satu peserta kegiatan, Abdul Robbi mengungkapkan bahwa kegiatan pelatihan inovasi pengolahan produk stroberi memberikan semangat pada peserta untuk mengolah stroberi sebagai primadona pertanian Desa Sembalun Bumbung. “Diharapkan kegiatan seperti ini terus berkelanjutan agar pengolahan pangan lokal seperti stroberi dapat memiliki nilai jual yang lebih tinggi,” ungkapnya. (*)