Perluas Wilayah Kerja, JMS Lombok Gelar Pelatihan Kader TB

Lombok Timur – Jaringan Masyarakat Sipil (JMS) Lombok menggelar Pelatihan bagi Kader untuk Program Eliminasi TB (Tuberkulosis) di Lombok Timur, 24 sampai dengan 26 Nopember 2021. Pelatihan yang bertempat di Aula Lesehan Elen Sandubaya Kecamatan Selong ini diikuti oleh 33 orang kader dari 16 Puskesmas di Lombok Timur.

Pelatihan kader TB ini dilakukan untuk memberikan penyegaran pengetahuan kepada kader di 11 Puskesmas yang sudah menjadi wilayah program JMS Lombok sejak awal tahun 2021. Selain itu, juga untuk memberikan pengetahuan dasar bagi kader di 5 Puskesmas yang menjadi perluasan wilayah program di akhir tahun 2021 ini. Demikian disampaikan Agus Khairi, Staff Program JMS Lombok, melalui keterangan tertulisnya yang diterima media ini. 

Foto bersama Wasor TB dan Kader setelah Pemasangan ID Card bagi Kader secara simbolis

“Pelatihan bagi Kader di Lombok Timur ini untuk memberikan penyegaran bagi kader lama di 11 Puskesmas dan pengetahuan bagi kader baru di 5 wilayah Puskesmas,” terangnya.

Diterangkan oleh Agus, pelatihan ini menghadirkan Narasumber dari Dinas Kesehatan Lombok Timur, dalam hal ini Wasor TB dan dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah NTB. Wasor TB, yaitu Satar, menyampaikan dasar-dasar pengetahuan tentang Penyakit TB dan bagaimana menjadi Kader masyarakat di desa. Sementara itu, Yuli Komalasari dari PKBI Daerah NTB menyampaikan beberapa hal terkait proses kerja kader saat turun di wilayah program.

“Pada pelatihan ini kami hadirkan Narasumber dari Dinas Kesehatan langsung dan PKBI NTB untuk memberikan pengetahuan dasar tentang TB dan mekanisme kerja kader di bawah,” bebernya.

Agus menambahkan, selain dari dua pemateri tersebut, dari Tim JMS Lombok sendiri banyak memberikan pembekalan tentang teknis bagaimana kader melakukan Investigasi Kontak dan Penyuluhan di lingkungan yang terdapat kasus TB.

Sesi Materi oleh Yuli Komalasari dari PKBI Daerah NTB

“Ada dua hal pokok dalam pelatihan ini yang menjadi pembekalan bagi kader, yaitu bagaimana melakukan Investigasi Kontak dan penyuluhan di lingkungan pasien TB yang datanya didapatkan dari Puskesmas,” imbuhnya.

Selain pengetahuan dasar tersebut, terang Agus, Kader juga dibekali untuk melakukan Investigasi Kontak Virtual karena masih dalam masa Pandemi. “Investigasi Kontak Virtual ini juga penting bagi kader pada masa pandemi ini, untuk menjaga keselamatan kader yang bekerja di tengah masyarakat,” tegasnya.

Pelatihan yang digelar sejak pagi sampai sore tersebut diikuti dengan antusias oleh kader lama maupun yang baru. Kader lama banyak menceritakan pengalaman mereka selama mengikuti Program Eliminasi TB ini. Sehingga kader yang baru bisa mendapatkan gambaran kerja ke depan. Sedangkan kader yang baru mengaku banyak mendapatkan pengetahuan baru  tentang TB dan dan penanganannya. (wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *