Bisnis  

Pak De Petani Bonsai, Hobi yang Membawa Hoki

massmedia.id.Lombok Timur – Aneka tanaman hias dan peneduh yang rindang ditambah lagi beberapa tanaman bonsai yang detail cabang serta ranting-rantingnya yang kerdil dan unik, menjadi hiburan tersendiri bagi pemiliknya.

Tanaman bonsai adalah salah satu tanaman hias yang berasal dari negara Jepang yang sudah melewati proses pengerjaan lahan (kultivasi) yang rumit agar bisa tumbuh di dalam tempat berukuran mini (kecil) dan memiliki ukuran yang kerdil. Tanaman ini sengaja dibuat untuk menciptakan sebuah kesan yang menarik untuk dipandang dan bisa memberikan kepuasan tersendiri saat merawatnya.

Sambil ngabuburit (menunggu berbuka puasa ) wartawan massmedia mampir di “Tiara Bonsai milik Wayan Yogi Yudika Pramana (60), atau dikenal dengan nama panggilan sehari-hari “Pak De”.  Pak De, seorang ahli pembuat etalase dan rak dari kaca dan bahan Alumunium.

Pak De, juga dikenal sebagai Petani Tanaman Bonsai yang sudah ditekuninya bertahun-tahun. Ketika ditemui di rumahnya (9/5) di Jalan Raya Masbagik-Labuhan Lombok, Ambung Masbagik Timur, Pak De menceritakan hobinya ini, meneruskan usaha orang Tuanya (Alm) di Denpasar Bali yang bergerak di bidang tanaman Anggrek dan Bonsai. Bahkan beberapa perumahan dan taman kota di Bali tak lepas dari supply tanaman Ayahnya dulu.

Menurut Pak De, hobinya ini sudah lebih dari 40 tahun ditekuni sejak remaja sampai sekarang, Bonsai buatannya banyak dipasarkan ke Bali dan pulau Jawa.

“Beberapa waktu yang lalu, Bapak Kapolda NTB juga melalui Ajudannya beli bonsai disini, “kata Pak De dengan bangga sambil memperlihatkan jenis Bonsai yang dijualnya. Dia menambahkan, sudah ratusan tanaman bonsai yang terjual, dan masih ada ratusan tanaman Bonsai di rumahnya baik yang sudah jadi maupun yang belum jadi (Bakalan belum terbentuk masih ada kawat melilit).

Menurut Pak De, jenis tanaman Bonsai yang sering dia buat di rumahnya seperti, Bonsai Serut, Bonsai Sancang, Bonsai Kemuning, Bonsai Beringin, Bonsai Asem, Bonsai Sisir, Bonsai Loa, Bonsai Mustam dan Bonsai Bougenville.

“Jenis bonsai Sancang dan bonsai Asem paling banyak dibuat karena cukup laku di pasaran,” tuturnya.

“Membuat tanaman Bonsai tidak bisa dilakukan secara sembarangan,” kata Pak De. Karena membutuhkan proses yang sangat panjang, dua sampai tiga tahun, serta kesabaran yang tinggi agar tanaman bisa tumbuh dengan baik dan memiliki ukuran yang diinginkan.

Pakde menjelaskan Proses Pembentukan Bonsai. “Karena sangat beragam jenisnya tanaman yang akan dibentuk menjadi tanaman mini, saya contohkan satu saja yaitu bonsai Serut,” katanya.

Pertama tama Pohon Serut diambil tunggulnya. Dipilih yang punya karakter bagus, digali terus ditanam di media, memakai pasir kali, lalu ditutup pake Plastik. Tunggu Tunggul itu sampai tumbuh, kira-kira tiga bulan, setelah umur cabangnya delapan bulan, baru dibentuk pake kawat aluminium. Lalu dilakukan pemupukan setiap tiga bulan satu kali, lalu dilakukan pengawatan lagi setelah empat bulan. Dilanjutkan dengan Pemeliharaan melalui pemangkasan dan pemilihan cabang untuk menghasilkan bentuk yang sempurna.

“Agar bentuk bagus maka lakukan tahap ini secara hati-hati agar dahan tidak patah,” tegasnya.

Cara merawat Bonsai Serut, lanjut Pak De, sama seperti merawat tumbuhan pada umumnya. Perawatan Bonsai Serut juga memerlukan penyiraman rutin,  cahaya matahari, pemangkasan dan perlindungan dari hama tanaman.

Ketika wartawan massmedia menanyakan harganya, Pak De, berpikir sejenak, “Nah kalo itu dihitung dari lamanya pembuatan dan keindahan dari Bonsai tersebut, serta jenis pohon bonsai, kalau yang belum jadi atau bakalan bisa berkisar harga 250-500 ribu Rupiah, kalau yang sudah terbentuk dari 1 Juta sampai 35 Juta Rupiah,” terangnya dengan tersenyum lebar khasnya.

Di akhir wawancara Pak De memberikan tips bagi yang ingin menekuni bonsai ini. “Kalau memang ada bakat dan hobi insyaallah pasti bisa asalkan kita tekun, sabar dan teliti dengan kemauan yang tinggi,” Pak De menyemangati agar kita juga bisa membuatnya. (Asbar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *