Lombok Timur – Sebuah kisah inspiratif dari sepasang insan muda berasal dari Masbagik, yang hingga kini sudah merogoh omset hingga ratusan juta rupiah per bulannya dari usaha yang dijalani.
Di mana dalam perjalannya pasangan suami istri itu, terus saling memberi dukungan dan saling menguatkan dalam menjalankan usaha mereka satu sama lainnya, hingga mencapai tujuan dan kesuksesan. Namun semua itu tak instan begitu saja, namun semuanya berkat kegigihan, kerja keras dan keseriusan.
Pasangan suami istri itu adalah Yanti dan Asyari. Diketahui keduanya menggeluti usaha berbeda. Tapi keduanya sama-sama saling mendukung yang juga sama-sama bergelut di dunia bisnis. Sehingga keduanya bisa mendatangkan omset ratusan juta rupiah per bulannya.
Diketahui Yanti merupakan lulusan STIKES Mataram program studi kebidanan. kini sudah tidak menggeluti bidang keilmuannya tersebut namun lebih fokus mengurusi bisnisnya yang terus berkembang semakin besar.
Dalam perjalannya, sebelum menjadi seorang entrepreneur, wanita berusia 31 tahun ini sempat mengabdi di beberapa puskesmas pasca lulus dari bangku perkuliahannya.
Kepada media ini, Yanti yang merupakan Ibu dari 2 orang anak ini, mengaku memulai merintis karir bisnisnya sejak 2021 silam. Ia mulai berjualan Frozen Food secara online. Pada awal nya Yanti berjualan dan mengantar sendiri pesanan dari pelanggannya.
“Dulu sebelum memulai usaha ini saya mengabdi di beberapa puskesmas pada 2015-2018, tapi sejak 2021 saya mencoba mulai buka usaha Frozen ini dan alhamdulillah lancar sampai sekarang,” cetus Yanti dengan raut muka dan pancaran mata yang berkaca-kaca penuh kebahagian sembari mengingat perjalan usaha penuh rintangan hingga raih kesuksesan. Sabtu (17/06).
Lebih jauh, Yanti menuturkan pada awal mulai berjualan dirinya merasa sangat beruntung karena bisa dapat berjualan hingga 2 juta perhari. Tak berselang lama omset nya terus meningkat setiap bulan nya, selang berjalan beberapa bulan saja omset perharinya sudah mencapai hampir puluhan juta perhari.
Dulu dia yang hanya sendiri menjalankan bisnis frozen nya, kini sudah mempunyai karyawan belasan orang dengan omset penjualan belasan juta rupiah perhari.
“Semua yang saya jalani ini dan hasil nya tidak lepas dari peran dan dukungan suami saya yang sangat mensupport saya untuk menjalani bisnis saya ini.” ucap Yanti.
Sementara Asyari yang merupakan suami Yanti menceritakan usaha baru yang belum lama ini dirintisnya.”Saya mulai usaha saya sekitar setahun lebih awal dari istri saya. Saya mulai buka usaha sendiri pada tahun 2020.” ujar Asyari, saat didampingi sang istri.
Usaha yang baru dirintis itu adalah usaha jual beli barang bekas atau rongsokan. Sebelumnya Pria berusia 36 tahun ini awalnya ikut bekerja dengan orang tuanya, yang memang lebih awal sudah menggeluti usaha tersebut.
Asyari menuturkan, hampir 10 tahun ia ikut berbisnis dengan orang tuanya, sejak 2010 sampai 2020. Pada tahun 2020 lalu, Ia memberanikan diri untuk membuka usahanya sendiri dengan jenis usaha yang sama dengan orang tuanya.
Bermodal awal dari hasil menabung selama 10 tahun bekerja. Namun ternyata hasil menabung selama 10 tahun belum cukup untuk dijadikan modal awal, sehingga sang istri tercinta berperan penting untuk mendukung suaminya.
Untuk membantu modal awal, Yanti sang istri dari Asyari juga ikut menguras tabungan hasil simpanan selama bekerja dulu untuk membantu mencukupi modal awal usaha sang suami.
“Setelah memutuskan keluar dari usaha orang tua, saya memutuskan membuka sendiri dan curhat pada istri, tapi saya masih kekurangan modal. Istri langsung menawarkan untuk memberi tambahan modal dari tabungannya.” tutur Asyari terharu.
Membuka usahanya berlokasi di Lenek, ia merekrut 3 orang karyawan untuk membantunya untuk mulai beroperasi menjual dan membeli barang barang bekas dan rongsokan ini.
Namun dengan pengalaman sebelumnya, tidak terlalu membuatnya kesulitan untuk menjalankan usaha tersebut.
Kini 3 tahun berselang Asyari sudah mempunyai puluhan sampai ratusan karyawan yang bergantung mencari makan dengan usahanya. Dan omset yang dihasilkan dari usaha barang bekas dan rongsokannya ia mampu meraup omset ratusan juta rupiah perbulan.
“Bagaimanapun usaha ini sekarang berjalan baik, saya tidak akan lupa bagaimana istri saya mensupport saya pada awal usaha ini saya mulai.” tandas Asyari akhiri ceritanya. (*)