Kecial Kuning dari Lombok Timur Mendapat Aplaus Meriah dari Penonton Karnaval Road to WSBK

Lombok Tengah – Dinas pendidikan dan kebudayaan Lombok Timur hari Kamis 10 November 2022, mengirimkan delegasinya untuk mengikuti karnaval budaya dalam rangka menuju WSBK (Karnaval road to WSBK) 11-23 November 2022. Rombongan dilepas langsung oleh Sekda Lotim M. Juaini taofik

Peserta dari Lombok Timur 100 orang, terdiri dari utusan dari sekolah-sekolah yang ada di Lombok timur, Teruna Dedare dan Asosiasi Pengusaha Salon (APS) Lotim.

Acara ini diikuti oleh semua Kabupaten Se-Nusa Tenggara Barat, dan masing-masing Kabupaten mengirimkan delegasinya sebanyak 100 orang.

Karnaval dimulai dari kawasan Mandalika Internasional Sirkuit , Masjid Nurul Bilad dan Finish di Kuta Beach .

Lombok Timur menurunkan icon burung kecial kuning turun tangis perwakilan dari SMA Negeri 1 Selong. Sofia Ayu Rizky kelas X, Kontingen dari Lombok Timur mendapat Applause yang meriah dari penonton dan banyak menyita perhatian asyarakat karena dianggap Icon yang paling unik dan menarik.

Terlihat dari tribun banyak orang meminta untuk mengabadikan foto bersama kecial kuning baik dari kontingen Sumbawa, Dompu serta dari Mataram dan Lombok Tengah.

Salah seorang pemerhati budaya Lombok Timur, Suharti dari Loang Tune Desa Banjarsari Kecamatan Labuhan Haji Lombok Timur, yang membuat baju yang dikenakan oleh Sofia Ayu Rizky salah seorang model dari Lombok Timur.

Untuk diketahui Sofia Ayu Rizky asal Lombok Timur, saat ini menyandang gelar Miss Teen Idol World Junior Indonesian Tahun 2022.

Suharti menjelaskan kenapa dirinya menciptakan baju kecial kuning. Kecial Kuning turun tangis dalam kepercayaan adat budaya Sasak adalah babad mantra atau pelet yang banyak dipercaya oleh masyarakat Sasak yang memberikan pesona dan daya tarik bagi seseorang.

“Pengambilan nama mantra itu sendiri diambil dari burung kecil cantik yang banyak beterbangan di bumi Selaparang. Burung yang berwarna kuning yang melambangkan keindahan dan kehangatan. Burung sederhana namun anggun mempesona yang harus kita lestarikan dan dilindungi agar tidak punah di tangan manusia,” terangnya. (Asbar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *