Indriana dari MRI Serahkan Bantuan Buku Untuk Tree of Hope

Lombok Timur – Anggota Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), Indriana, memberikan bantuan buku kepada anak-anak anggota kelompok belajar Tree of Hope, Selasa (31/8). Indriana tergerak karena melihat semangat mengajar dan ketulusan dari Ruth, pemilik Panorama Cottage Ekas Buana, yang hampir setiap hari mengajar anak sekitar belajar 5 bahasa.

“Sungguh pekerjaan yang tidak mudah,” ungkap Anggota MRI Lombok Timur ini.

Indriana, menceritakan awal mulanya bertemu dengan Ruth sekitar pertengahan tahun 2020. Saat itu dirinya sedang berkeliling ke daerah bagian selatan Lombok dan akhirnya dia sampai di ekas. Ketika sampai di sana, relawan dengan nama panggilan Indri ini bertemu dengan kumpulan anak-anak yang sedang belajar di bawah pohon rindang dengan Ruth sebagai gurunya. 

Setelah berkenalan, Ia memperhatikan, lalu berinteraksi dengan anak-anak di sana. Kemudian Ia mengambil kesimpulan akan berusaha membantu dengan mencari donatur buku untuk anak anak ini. 

Beberapa bulan kemudian, Indriana kembali lagi membawa beberapa buku hasil pengumpulan donasi untuk anak-anak Tree of Hope. Dan mereka sangat gembira saat melihat buku dari donatur, Indri terjun juga mengajar memotivasi mereka agar tetap semangat.

Yang ketiga kalinya pada tanggal 31 Agustus 2021 ia kembali lagi, kali ini dengan tim Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Kabupaten Lombok Timur, untuk menyumbangkan buku dari donatur ACT dan Gentara. Sekaligus ikut mengajar dengan Ruth, Guru Bahasa Asing yang oleh anak-anak sering dipanggil Teacher. 

Antusiasme mereka menerima buku tidak berubah seperti sebelumnya. Mereka sangat senang dan berebut ingin membaca buku cerita tentang kisah Nabi dan Rasul serta kisah teladan lainnya.

Tim MRI Indriana dan Sri Nurmala yang ikut mengajar mengaku sangat senang. Tentunya karena melihat antusias anak-anak yang giat belajar dan berbagi cerita tentang pengetahuan mereka hasil membaca buku dan menemukan pengalaman-pengalaman mengesankan, selama hidup di Ekas menggunakan Bahasa Inggris ataupun Bahasa Indonesia.

Untuk lebih maju lagi Anak anak disana, ke depan harus didatangkan banyak komunitas penggiat literasi untuk menambah wawasan anak-anak di sana untuk lebih tahu dunia luar. Dan harus sering mengikutkan anak-anak pada kompetisi di tingkat Kecamatan hingga Kabupaten,” tegas Indri. (Asbar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *