Lombok Timur – Akhir bulan Juni ini, Pemandu Gunung dan Porter di Lombok mulai disbukkan dengan kedatangan turis domestik maupun mancanegara. Hampir setiap Pemandu Gunung sudah punya bookingan dari bulan Juni, Juli, dan Agustus bahkan sampai bulan Oktober 2024.
Hal ini dibenarkan oleh Mirzoan Ilhamdi yang akrab disapa Ming, Ketua Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Provinsi NTB periode 2022 -2027.
Menurut Ming, dalam menyambut high season tahun 2024, masing-masing anggota APGI sudah ada strategi yang disiapkan. Sejak sebelum pendakian, APGI sudah melakukan koordinasi dengan anggota, melakukan persiapan dan pembenahan, terutama masalah peningkatan pelayanan dan standarisasi peralatan yang dipakai termasuk beberapa menu yang akan disajikan.
“Anggota melakukan upgrading dan Pelatihan skala kecil atau diskusi-diskusi di kalangan anggota APGI baik offline maupun lewat online atau Pertemuan tatap muka biasa walau terbatas,” sebutnya.
Dijelaskan oleh Ming, bahwa permintaan untuk mendaki Gunung Rinjani tetap ada selama gunung dibuka hingga akhir tahun nanti. Terlihat Pendakian mulai memasuki high season ini sangat ramai, padat pengunjung terutama terlihat dalam Minggu terakhir bulan Juni ini.
“Karena yang menggunakan jasa Anggota APGI makin meningkat dengan makin meningkatnya kepercayaan wisatawan luar Negeri dan dalam Negeri,” jelas Ming.
Sebagai ketua APGI, Ming menghimbau untuk para pendaki darimana saja untuk selalu menjaga kebersihan, keindahan dan kelestarian Alam di Rinjani, terutama sampah mohon dibawa turun dan jangan dibuang sembarangan. “Diharapkan para Pengunjung dan Operator untuk kompak melakukan Giat Bersih setiap pagi di semua jalur pendakian, terutama di areal perkemahan yang ada,” tegasnya.
Teman-teman Anggota Komunitas Pecinta Alam mereka sangat peduli, mereka ingin CleanUp di Rinjani dan dirinya berharap Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR ) dan Pemerintah Bisa mengakomodir mereka.
Rencana sudah ada, Kata Ming, tinggal Eksekusi dan usulan sudah disampaikan kepada Asosiasi Tour Operator (ATO) dan Ke Taman Nasional Rinjani.
Kalau disetujui nanti tinggal kita sampaikan ke teman-teman Anggota APGI dan Komunitas Pencinta Alam yang ada untuk eksekusi.
Ming mengingatkan bahwa masuk kawasan BTNGR atau berwisata ke Rinjani hanya bisa melakukan Pemesanan tiket melalui aplikasi e-Rinjani yang sudah disiapkan. Sehingga pengunjung yang tidak punya tiket tidak akan bisa masuk, karena selain di pintu masuk, juga di post-post akan ada pemeriksaan,” tutupnya. (Asbar)