Gawe Adat Inan Dowe Masuk Kalender Event Tahunan Lombok Timur

Yogi Birrul Walid Sugandi

Lombok Timur –  Gelaran Gawe Adat Inan Dowe Desa Loyok Kecamatan Sikur resmi masuk kalender event Lombok Timur. Event yang digelar belum lama tersebut digagas oleh Forum Pemuda Pemerhati Budaya Desa Loyok (FPPBDL).

Ketua Badan Promosi Pariwisata (BPPD) Lombok Timur, Yogi Birrul Walid Sugandi,mengungkapkan bahwa event Gawe Adat Inan Dowe sudah resmi masuk Kalender event tahunan di Kabupaten Lombok Timur, tinggal menunggu Surat Keputusan (SK) ditandatangani oleh Penjabat Bupati.

“Jadi event ini kami anggap memenuhi syarat. Apalagi digagas oleh sekelompok pemuda setempat. Kami juga melihat antusias masyarakat luar biasa. Jika ada kekurangan wajar saja karena ini event pertama,” ucap Yogi, Selasa (30/07).

Dikatakannya, Gawe Adat Inan Dowe sebuah event yang luar biasa, karena di sana ada perpaduan antara nilai-nilai spiritual dan Ekonomi kreatif sehingga membuatnya unik. Maka dari itu dirinya mengapresiasi dan menyambut positif kegiatan tersebut.

“Semoga di tahun berikutnya lebih meriah lagi. Tentunya ini butuh kerjasama dan kolaborasi lebih luas lagi, agar event ini nantinya bisa lulus akurasi jadi event Nasional,” ungkapnya.

Sementara itu Ketua FPPBDL Amrullah menyampaikan terima kasihnya terhadap seluruh pihak yang telah terlibat dalam mensukseskan event tersebut. Sehingga resmi masuk dalam kalender event kabupaten Lombok Timur. Meskipun kata dia, banyak terjadi pro dan kontra.

“Tanpa dukungan Pj Bupati Lotim, acara ini tidak akan berjalan. Kemudian Kanit Dikbud Sikur yang membantu kami baik dari pikiran tenaga, Kadispar dan seluruh pemuda yang telah ikut andil,” ungkapnya.

Dijelaskannya, Event Gawe Adat Inan Dowe muncul dari kekhawatiran para pemuda akan keberlangsungan kerajinan tangan anyaman bambu Desa Loyok yang dari waktu ke waktu semakin terkikis, apalagi banyak di beberapa daerah yang mengklaim produk ini.

“Maka dari itu kami sebagai generasi muda merasa bertanggung jawab atas keberlangsungan anyaman bambu ini, yang merupakan warisan nenek moyang kami turun temurun,” ungkapnya

Pria yang juga berprofesi sebagai jurnalis ini menegaskan bahwa, FPPBDL akan terus menggelar event Gawe Adat Inan Dowe, karena hal tersebut merupakan gagasan sekelompok pemuda yang masih peduli terhadap kemajuan desanya dan ingin berkreasi dan berinovasi.

“Kami tegaskan dalam acara ini murni kami gunakan dana swadaya, dan dari beberapa sponsor yang telah mensupport kami, mudah-mudahan kedepannya akan semakin banyak lagi pihak yang mau ikut terlibat,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *