Lombok Timur – Forum Masbagik Bersatu (Formabes) menyayangkan pernyataan Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Lombok Timur (Lotim) yang juga Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN). Di mana dalam salah satu media online mengatakan dengan perubahan PKM Masbagik menjadi RSU tipe D ini sudah barang tentu menjadi beban baru Pemda Lotim.
“Saya tidak terima dan mengecam dikatakan pembangunan Rumah sakit tipe D di Kecamatan Masbagik akan jadi beban daerah. Jangan ini karena lokasi pembangunannya di Masbagik lantas dikatakan beban”, demikian dikatakan Ade Bayu Surya Ketua Formabes kepada media, Kamis (10/3).
Menurut Bayu, pernyataan tersebut kurang tepat, karena akan mencederai perasaan masyarakat Masbagik. Kalau dikatakan dengan menaikkan status Puskesmas Masbagik Baru menjadi rumah sakit tipe D akan jadi beban Pemerintah Daerah (Pemda).
Masih kata dia, Pembangunan Rumah Sakit tipe D menjadi kepentingan masyarakat banyak bukan hanya masyarakat Masbagik. Hal tersebut bukan masalah beban, akan tetapi jadi kewajiban Pemda untuk membangun Daerah secara Proporsional dan berimbang.
Ia menegaskan, meminta kepada M. Waes Al-Qarni untuk meminta maaf atas pernyataan tersebut. “Ketua Komisi II DPRD Lotim untuk mencabut perkataan tersebut dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat Masbagik,” tegasnya.
Di tempat terpisah Ketua Jaringan Kerja Rakyat Nasional (Jangkarnas) Gita Purnadi mengungkapkan, pernyataan tersebut tidak tepat. “Itu merupakan statemen anggota DPRD Lotim paling bodoh, konyol dan tidak memahami arti prioritas pembangunan negara dan daerah. Tiga hal yang menjadi prioritas pemerintah pusat hari ini adalah pendidikan, kesehatan dan peningkatan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Sebut Gito, panggilan akrabnya, bahwa Waes Al-Qarni tidak memahami makna prioritas pembangunan sehingga dia asal bunyi. Itu tugas dia dalam hal budgeting atau penganggaran. Jangan membuat pernyataan yang menyakiti perasaan masyarakat.
“Justru yang menjadi beban negara adalah reses fiktif, Pokir -okir fiktif oknum anggota DPRD Lotim. Jangan dibolak balik lah. Jangan sampai visi misi bapak bupati Lotim yang mulai laju berjalan ini dirusak oleh anggota DPRD seperti Waes itu” tandas Gito Purnadi Melalui pesan Whatshapp. (HH)