Lombok Timur – Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) Area Lombok menggelar pelatihan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk mendukung implementasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS) di Lombok Timur. Pelatihan yang berlokasi di Ruang Rapat Utama (Rupatama) 2 Komplek Kantor Bupati Lombok Timur tersebut dilaksanakan selama dua hari yaitu tanggal 28-29 Nopember 2024.
Peserta dari kegiatan ini terdiri dari Guru dan Pengawas Sekolah dan Madrasah. Di antaranya adalah 9 guru SMPN 5 Selong, 6 guru SMPN 1 Jerowaru, 6 guru MTs Darul Wustho, dan 6 guru MTs NW Selayar. Selain itu ada 4 pengawas dari masing-masing sekolah dan madrasah.
Field Officer untuk Lombok Timur, Samsul Hadi, menyatakan bahwa tujuan kegiatan ini adalah menyusun dan memperbaiki RPP serta memetakan media dan metode pembelajaran PKRS di masing-masing sekolah lokasi program. “Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memetakan media dan metode pembelajaran PKRS, memperbaiki RPP modul kelas 7 dan menyusun RPP Modul kelas 8 masing-masing sekolah yang sudah diintervensi,” terang Samsul.
Selain itu, kegiatan ini juga untuk menyiapkan program pengimbasan kepada 50 sekolah pada tahun 2025 yang direncanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Lombok Timur melalui Bidang Pembinaan SMP. Sehingga, hasil dari pertemuan ini nantinya akan bisa memberikan contoh dokumen RPP PKRS kepada sekolah yang akan menjadi intervensi program tahun berikutnya.
“Pada tahun 2025 Dinas Dikbud merencanakan untuk melakukan pengimbasan kepada 50 sekolah yang ada di Lombok Timur. Sehingga perlu adanya contoh RPP yang bisa dijadikan contoh oleh guru-guru yang lain nantinya,” ungkap Samsul.
Sementara itu Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur, Mustiaji Amirudin berharap kegiatan ini menjadi acuan untuk praktik baik dan aksi nyata di jenjang SMP di Lombok Timur. Pelaksanaan pembelajaran menurutnya bisa melalui kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). “Diharapkan dengan adanya kegiatan penyusunan RPP terkait PKRS menjadi acuan dalam pembelajaran melalui mata pelajaran terkait dan pembelajaran melalui media utk praktek baik dan aksi nyata yg dilaksanakan melalui P5 atau projek penguatan di seluruh satuan pendidikan jenjang SMP,” harap Mustiaji.
Dia juga berharap sekolah intervensi program yang sudah sejak 2021 tersebut bisa memberikan pengimbasan kepada SMP lainnya di Lombok Timur. Hal ini, menurutnya untuk mempercepat sosialisasi kepada sekolah lainnya. “Juga diharapkan kepada sekolah intervensi untuk melaksanakan pengimbasan kepada sekolah lain yang sederajat untuk mempercepat proses sosialisasi kepada satuan pendidikan yang lainnya,” pungkasnya.
Kegiatan yang berlangsung dua hari ini menghasilkan RPP oleh masing-masing Guru dari sekolah intervensi. Yang mana RPP tersebut langsung diberikan masukan oleh Pengawas Sekolah dan Madrasah agar bisa diterapkan di sekolah masing-masing. Selain itu tentu agar bisa memberikan gambaran RPP PKRS yang sesuai dengan Modul SETARA yang menjadi acuan PKRS di sekolah intervensi. (geges)