Oleh : Asep Barnara
Bukber atau ‘buka bersama’ jadi agenda banyak orang saat bulan puasa. Mereka bertemu keluarga, teman lama, atau kerabat kerja untuk menikmati hidangan bersama saat adzan magrib berkumandang.
Buka puasa bersama seolah sudah menjadi tradisi sebagian besar orang Indonesia. Rasanya tak lengkap melewati hari-hari di bulan Ramadhan, terutama saat akhir pekan, tanpa mengadakan atau menghadiri acara bukber.
Acara ini juga bisa menjadi ajang reuni atau temu kangen dengan keluarga, teman, atau kerabat yang sudah lama tidak berjumpa. Point Plusnya, suasana akan terasa lebih hangat karena bisa berbincang sambil berbuka puasa.
Begitu juga Halal Bihalal adalah tradisi yang hanya ada di Indonesia yang sudah dilakukan sejak dahulu dan dilakukan secara turun temurun sehingga menjadi tradisi.
Tradisi halal bihalal dilaksanakan pada saat hari raya idul fitri atau lebaran. Halal bihalal tidak luput dari yang namanya silaturahmi, karena pada saat halal bihalal kita meminta maaf dan bersilaturahmi.
Silaturahmi maknanya adalah menghubungkan tali kekerabatan atau menghubungkan rasa kasih sayang.
Sudah dua tahun Masyarakat muslim Indonesia tidak melaksanakan Halal Bihalal. Kini saatnya ajang silaturahmi tersebut terbuka lagi seiring kelonggaran yang diberikan oleh pemerintah, tidak dilarang berkerumun, namun tetap harus menjalankan protokol kesehatan (prokes).
Halal Bihalal dengan prokes yang dilakukan saat ini hanya harus pake masker saja. Tidak lagi disibukkan dengan harus menyiapkan tempat cuci tangan, dan menjaga jarak saat bersilaturahmi,tidak boleh bersalaman saat bersilaturahmi, membatasi waktu bersilaturahmi, masyarakat dilarang menerima tamu dari lingkungan lain dan sebagainya. Kecuali halal bihalal virtual dengan menggunakan Media WhatsApp, Media facebook, Instagram dan Media zoom.
Kata Kunci Tradisi Halal Bihalal, Silaturahmi, ala Covid-19 itu semuanya sekarang goodbye. Kita kembali Normal secara perlahan. Kini kita tinggalkan rona ramadhan dengan bukbernya, Songsong Halal Bihalal silaturahmi di depan mata.