Ambrolnya Jembatan Ulem-ulem Berdampak Besar. Puluhan Hektar Sawah Rusak Berat Sejumlah Destinasi Wisata Tetebatu Kesulitan Air Bersih

Lombok Timur – Masyarakat Desa Wisata Tetebatu pasca ambrolnya jembatan Ulem-ulem sangat menderita. Jembatan yang menghubungkan Dusun Orong Gerisak dan Dusun Lingkung Baru serta sejumlah wilayah destinasi wisata tutup. 

Menurut Kepala Wilayah (Kawil) Orong gerisak Humaidi kepada massmedia Jum’at (2/13) bahwa akibat ambrolnya jembatan bendungan Ulem-ulem diperkirakan kerugian ratusan juta rupiah. “Sepanjang aliran sungai yang dilalui oleh banjir, mengalami rusak berat, lahan pertanian sekitar ±10 hektar, sejumlah kolam ikan mengalami kerusakan, tanah yang tergerus banjir menyebabkan gagal panen, padi rusak dan tertimbun lumpur, kemudian ada 4 tanggul irigasi jebol mengakibatkan saluran irigasi dan pipa air bersih terputus,” ungkapnya.

Seperti tanggul irigasi Penggerimpang, Tanggul irigasi Tune Galak, Tanggul irigasi Lingsar dan Tanggul Irigasi Seme Daye. “Dampak selanjut nya ribuan meter pipa air bersih yakni perpipaan dikarenakan pipanya banyak yang hanyut, pemasok Air bersih 3 pompa Hidran rusak berat,” jelasnya.

Sehingga, kata Humaidi, di berbagai wilayah Pariwisata kekurangan air bersih yakni wilayah Lingkung deye, Lingkung beru, Orong Gerisak, dan Tetebatu, para pengelola homestay dan penginapan kesulitan Air bersih, akibatnya puluhan homestay dan bungalow ditutup untuk sementara, sehingga tamu – tamu dari Eropa dan Asia dialihkan ke kawasan Tetebatu lainnya.

Dihari yang sama ketika menghubungi Kepala Desa Tetebatu melalui Sekdes Hermiwandi menjelaskan, bahwa Penyebab jembatan ulem-ulem jebol karena retakan pasca gempa tahun 2018 mengakibatkan bendungan dan jembatan retak.

“Retakan tersebut ketika dilalui air yang mengalir membuat tanah pada tanggul jembatan tersebut  sedikit demi sedikit menjadi terkikis dan lama kelamaan air yang mengalir terus menerus melalui celah ketika curah hujan tinggi mengakibatkan aliran membesar akhirnya ambruk,” terangnya.

Upaya Pemerintah Desa Tetebatu telah melayangkan surat ke semua OPD melalui Kecamatan, yakni ke Pemda Lotim, BNPB Lotim dan Provinsi, PUPR Lotim dan Provinsi, dan beberapa hari yang lalu Sekda Lotim dan kepala BPBD Lotim meninjau langsung ke lokasi.

Pemdes saat ini menunggu konfirmasi pihak BNPB dan OPD daerah maupun Provinsi, ada 4 jembatan mengalami kerusakan dan ditutup, tentu semua ini butuh biaya besar, dan Pemdes juga sama saat akhir tahun dan dana sudah terpakai untuk pembangunan fisik, BLT dan lain lain.

“Pemdes bekerjasama dengan Masyarakatnya melakukan gotong royong, membuat jalur alternatif terdekat melewati kawasan TNGR dimana kawasan tersebut akan kita buat sebagai jalur ekonomi sementara untuk pejalan kaki maupun kendaraan roda dua,” tutupnya. (Asbar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *