Mataram – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi NTB memberikan apresiasi kepada Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) NTB dan United Nations Children’s Fund (UNICEF) Indonesia atas berbagai kontribusi yang telah diberikan, sehingga menghadirkan kebermanfaatan khususnya pada sektor kesehatan.
Kepala Dinkes Provinsi NTB, Dr.dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM, MARS mengatakan bahwa dengan melakukan Integrasi Layanan Primer (ILP) baik penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) dari hulu sampai ke Posyandu, Puskesmas serta penguatan untuk WASH FIT (Water and Sanitation for Health Facility Improvement Tool), menjadi kontribusi positif terhadap pembangunan kesehatan di NTB.
“Cita – cita kita bagaimana mewujudkan NTB Emas 2045, saat ini usia harapan hidup kita di angka 70 tahun. Kita ingin usia harapan hidup kita lebih tinggi yaitu 80 tahun. Ini akan berbarengan dengan indeks pembangunan manusia yang semakin meningkat,” tuturnya saat membuka acara Workshop Pembelajaran Bersama Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota Program Integrasi Layanan Primer (ILP) Untuk Setiap Anak di Provinsi NTB” yang berlangsung di Same Hotel, Mataram pada Kamis (27/06).
Dokter Fikri juga berharap agar berbagai dukungan yang diberikan oleh PKBI NTB, UNICEF Indonesia dan lembaga – lembaga terkait dapat terus meningkatkan derajat kesehatan di Provinsi NTB. “Hal ini tentu dibuktikan dengan kemampuan kita yang berhasil melaksanakan kegiatan ini. PKBI NTB mampu menjalankan amanah ini dengan waktu yang singkat,” ujarnya.
Direktur PKBI NTB, Ahmad Hidayat, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan integrasi layanan sektor kesehatan dan WASH atau Air, sanitasi dan kebersihan di puskesmas yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan Ibu dan Anak.
“Kita ingin melakukan evaluasi bersama. Catatan dari pembelajaran dari yang sudah terlaksana, dari bulan Januari sampai dengan Juni untuk beberapa kegiatan yang sudah dilakukan yaitu berupa pelatihan untuk tenaga kesehatan sebanyak 155 Nakes Terlatih dari 100 target, 150 kader terlatih, dan 51 pendamping kader terlatih dari target 45. Begitu juga dengan 35 orang Sanitarian dan Kepala Puskesmas di 3 kabupaten/Kota yang sudah mengikuti pelatihan WASH FIT. Rehab ringan sarana prasarana WASH di puskesmas. Dan pada output 4 yang khusus dilaksanakan di Kabupaten Lombok Timur untuk Pemantauan dan Pemeriksaan Kualitas Air bagi 70 orang Sanitarian dilanjutkan dengan Pelatihan bagi kader dari target 1050 orang, sampai dengan akhir Juni telah terlampaui dengan total 1150 orang kader yang terlibat dan memberikan dukungan untuk kampanye penjangkauan informasi di tingkatan masyarakat baik secara online dan offline yang tujuannya untuk Integrasi layanan primer,” ungkapnya.
Sementara itu, dr. Bobby Marwal Syahrizal, MPH selaku Health Specialist UNICEF CO Indonesia juga menyampaikan bahwa PKBI NTB sebagai Mitra UNICEF bersama dengan Pemerintah Provinsi NTB dan seluruh stakeholder terkait telah berjalan bersama sehingga program yang telah disusun sedemikian rupa dapat berjalan dengan baik.
“Kami menyadari waktu yang tersedia sangat singkat, ketika awal memulai berproses apakah kegiatan dapat terealisasi. Alhamdulillah dukungan dari leadership kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan seluruh Kabupaten Kota dan seluruh tim kesehatan dapat berjalan sebaik mungkin,” tuturnya.
Sampai dengan akhir program menurut data dari PKBI NTB sebanyak 36 puskesmas yang telah dilakukan intervensi, di antaranya 19 puskesmas di Lombok Timur, 7 puskesmas di Kota Mataram dan 10 puskesmas di Lombok Barat. (*)