Lombok Timur– Sakinah Finance menyasar pesantren sebagai poros baru kemandirian ekonomi dengan pengelolaan keuangan syariah kepada santri dan guru. Penguatan literasi pengelolaan keuangan syariah oleh Sakinah Finance menyasar pondok pesantren di Kabupaten Lombok Timur yang berlokasi di Pondok Pesantren Raudhatul Azhar, Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur, Senin (6/11/23).
Adapun literasi keuangan ini digelar karena selama ini banyak masyarakat yang belum terlalu memahami tentang sistem pengelolaan keuangan syariah. Melalui Ponpes inilah, diharapkan santri dan guru bisa menjadi corong pembentuk generasi islam untuk membumikan pengelolaan keuangan yang sesuai tuntutan syariat islam.
“Pengelolaan keuangan yang baik dapat menjadikan para santri mandiri sejak usia sekolah. Di era digital ini santri harus dibekali dengan pemahaman sistem keuangan syariah terutama pengelolaan keuangan yang baik untuk menghadapi tantangan keuangan digital seperti Benjol (Belanja Online), Pinjol (Pinjaman Online) dan Judol (Judi Online) serta untuk menggapai impian mereka di kemudian hari untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” kata Dr. Murniati Mukhlisin, M.Acc, CFP, IFP AEPP Pimpinan Sakinah Finance.
Pendiri Sakinah Finance ini mengaku senang datang ke Ponpes Raudhatul Azhar. Hal ini mengingatkannya saat Ia memutuskan untuk memeluk islam di usia 19 tahun.
“Saya senang datang ke sini, mengingatkan saya ketika 19 tahun yang lalu memutuskan untuk memeluk islam. Rasanya adem sekali hadir di tengah-tengah santri Ponpes Raudhatul Azhar,” aku Tokoh Penggerak Literasi Keuangan Syariah ini.
Di tempat yang sama Ustadz Ahmad Syaerozi, Mudir Ponpes Raudhatul Azhar, menyampaikan terima kasih atas kedatangan Pendiri Sakinah Finance yang akrab disapa Madam Ani itu. “Kami sangat bersyukur dan berterimakasih Madam Ani berkenan mengunjungi kami ditengah kesibukan madam. Dengan hadirnya madam di pondok kami membuat santri maupun kami sebagai guru makin sadar akan pentingnya pengelolaan keuangan secara syariah,” ungkap Ustadz muda yang juga Hafidz ini.
Ustadz Syaerozi menambahkan, kunjungan Madam Ani ini merupakan kesempatan yang istimewa. Lantaran, selama ini, Madam Ani dilihatnya di media sosial saja.
“Awalnya kami tidak menyangka bakalan dikunjungi oleh Madam Ani. Jujur saja ini adalah kesempatan yang sangat istimewa, karena kami yang sering melihat madam ani di sosial media tidak menyangka bisa ketemu secara langsung. Ternyata madam sangat rendah hati, yang dapat memberikan santri banyak sekali motivasi, baik tentang tips dapat beasiswa dan tentunya cara mengelola keuangan secara syariah yang sangat penting terutama bagi kami sebagai santri,” tandasnya. (*)