Target Belum Tercapai, Pemda Lotim Gencarkan Vaksinasi Dosis Ke-2 dan Booster

Lombok Timur – Berbagai permasalahan soal penanganan pandemi Covid-19 hingga pelaksanaan vaksin di wilayah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengemuka dalam rapat analisis dan evaluasi (Anev) pelaksanaan vaksinasi yang berlangsung di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati Lotim, Jumat (4/2). 

Rapat dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Lotim Drs. H.M. Juani Taofik dengan dihadiri Kapolres Lotim, AKBP Herman Suriyono, Sik, MH, Kepala Dinas Kesehatan Lotim, H. Pathurrahman, para kepada OPD dan camat, para Kapolsek, Kepala Puskesmas, UPTD Dinas Pendidikan dan  Kebudayaan, UPT Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapail) Lotim.‎

Untuk Kabupaten Lombok Timur, dari data terakhir tanggal 4 Februari 2022 mengenai dosis dua vaksinasi masih di angka 60,23%, sedangkan minimal disyaratkan lebih dari 70%.‎

Begitu pula untuk dosis dua bagi lansia yang disyaratkan lebih dari 60% masih di angka 40,59%. Dengan kondisi tersebut dikhawatirkan Lombok Timur yang kini berada di level satu akan bergeser ke level dua. 

Belum lagi adanya perbedaan data manual dengan P-care sebagai acuan Pemerintah Pusat, sedangkan pada satu sisi perhelatan MotoGP akan segera digelar.

Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur H.M. Juaini Taofik berharap hal tersebut menjadi perhatian semua kepala OPD untuk mendorong kembali pencapaian vaksinasi agar level PPKM Lombok Timur tidak bergeser. 

Pergeseran tersebut tentunya akan berimbas terhadap aktivitas ekonomi, utamanya pelaku pariwisata yang kini tengah bersiap menjelang MotoGP, mengingat banyak kamar sudah dipesan.

“Jika kita drop di level 2 dan pelaku pariwisata tidak boleh menerima tamu, ini akan menjadi persoalan yang kompleks,” ungkapnya.  

Begitu juga kata Sekda, mengenai balapan internasional itu pula vaksinasi ke-tiga atau booster juga didorong bagi ASN baik PNS maupun honorer. 

Sehingga ditekankan agar ASN segera mengakses vaksin dosis ke-3. Bagi ASN yang ada di OPD vaksinasi dilakukan hingga tuntas di ballroom kantor Bupati. 

“Diingatkan pentingnya vaksin booster bagi lansia dan kelompok masyarakat rentan lainnya,” tandasnya.

“Kami optimis capaian vaksinasi anak akan dapat mendorong pemenuhan persentase yang dibutuhkan untuk mempertahankan level Lotim, dengan catatan seluruh komponen bekerja sama dan bersinergi,” tambah Sekda.

‎Di tempat yang sama Kapolres Lombok Timur AKBP Herman Suriyono juga mengingatkan perlunya klarifikasi jarak pemberian vaksin covid-19 dengan imunisasi lainnya seperti vaksin campak maupun Difteri Tetanus yang diberikan dalam Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). 

Karena menurutnya hal tersebut menjadi salah satu kendala pencapaian target vaksinasi usia 6-11 tahun.

“Adanya vaksin campak diberikan menjadi salah satu kendala dalam pencapaian target vaksinasi bagi anak,” tegasnya.

Pada kesempatan itu dijelaskan juga terdapat 14 kasus aktif covid-19 di Lotim. Vaksinasi Covid-1 menjadi salah satu cara menekan penularan dan tingkat paparan penyakit yang sudah menjadi pandemi selama dua tahun terakhir. (HH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *