Lombok Timur – Karena belum adanya kepastian kapan Jembatan Lendang Belo akan diperbaiki oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Masyarakat Presak Desa Lendang Belo bersama tokoh Pemuda, Organisasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Organisasi KMPS berinisiatif melakukan gotong royong membuat jembatan darurat. Dengan menggunakan bambu petung, jembatan sementara dibuat sebagai penghubung agar bisa dilewati siswa-siswi, para Petani, Pedagang dan Masyarakat pejalan kaki.
Ratusan orang bahu-membahu mendirikan jembatan darurat tersebut. Karena Jembatan Presak Desa Wisata Lendang Belo adalah satu-satunya penghubung menuju pusat Kecamatan, Pusat perekonomian (Pasar Montong Baek), pusat pertanian dan menuju pusat pendidikan.
Sejak ambruknya jembatan ini, warga harus melalui jalan alternatif yang cukup jauh kurang lebih 2 km. Yang paling memprihatinkan adalah para pejalan kaki, anak-anak siswa-siswi yang pergi sekolah, warga yang hendak ke pasar, sawah, ke kantor camat yang berjalan kaki yang tadinya hanya menempuh 500 m terpaksa harus jalan kaki lewat jalan alternatif sejauh lebih dari 2 km. Demikian disampaikan oleh Muhamad Kamran Sekretaris Desa Lendang Belo, Sabtu (7/01).
Untuk diketahui akses Jalan dari Montong Gading menuju Desa Wisata Lendang Belo sudah hampir 2 bulan lebih ditutup, curah hujan tinggi mengakibatkan banjir bandang, berakibat jembatan Lendang Belo ambruk sehingga akses terputus total.
Terkait hal itu Pemerintah Desa Lendang Belo telah berupaya dengan beberapa langkah, pertama berkoordinasi dengan pihak Kecamatan selanjutnya melaporkan ke pihak terkait yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas PUPR dan BUPATI. Dari Pemerintah Kabupaten telah melakukan asesmen langsung ke lokasi, namun sampai berita ini diturunkan belum ada kepastian kapan Jembatan Lendang Belo ini akan diperbaiki. (Asbar)