Lombok Timur – Asosiasi Kecimol Nusa Tenggara Barat (AK-NTB) diterima oleh Bupati Lombok Timur HM. Sukiman Azmy untuk bersilaturahmi pada hari Rabu (11/01) yang lalu di ruang pertemuan Pemda Lombok Timur.
Menurut Ketua Penyelenggara, Lalu Istina Apandi (Mamiq Is), ketika dihubungi via telepon belum lama ini, menjelaskan bahwa Festival tersebut diadakan untuk memperingati ulang tahun Asosiasi tersebut. “Festival ini diadakan bukan semata-mata untuk Kejuaraan, tapi lebih kepada ajang silaturahmi antar grup Kecimol Se-NTB dan bertepatan juga dengan HUT Asosiasi Kecimol NTB (AK- NTB ) yang pertama, sejak berdirinya pada tanggal 25 Januari 2022 yang lalu dan sudah berbadan Hukum dari Kemenkumham,” terangnya.
Menurut Mamiq Is, direncanakan peserta yang akan hadir banyak namun kita batasi sekitar 100 grup saja, mengingat Lokasi acara tidak memungkinkan bisa menampung semua grup. “Sedangkan grup Kecimol yang ada di Provinsi NTB lebih dari 150 grup, yang sudah terdaftar di AK-NTB 150 grup,” sebutnya.
Festival Kecimol Se-NTB dan semula akan di selenggarakan di Lapangan Sikur Lombok Timur berubah Lokasi ke Taman Tugu Kota Selong. Hal ini atas beberapa pertimbangan terutama agar tidak mengganggu jalan antar Provinsi sehingga nantinya tidak mengganggu kepentingan umum, serta atas saran dari Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy pada saat audiensi pada Rabu 11 Januari 2023 yang lalu.
“Yang hadir saat Audiensi, yaitu Ketua penyelenggara Lalu Istina Apandi, ketua AK NTB. Hardi asal Loteng dan Badan Pengawas Amaq. Mila, Ketua DPC Loteng, Ketua DPC Lobar, Tim Advokasi AK-NTB dan beberapa orang pengurus inti yang lainnya,” kata mamiq Is.
Bupati Lombok Timur didampingi oleh Asisten II, Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Manager Selaparang TV, dan Dewan Kesenian Daerah Lotim.
Untuk diketahui Kecimol adalah salah satu kesenian Masyarakat di Lombok NTB yang merupakan hasil kreativitas masyarakat. Pada awalnya kecimol merupakan kelompok kesenian yang menggunakan peralatan sederhana dengan alat-alat musik tradisional seperti gendang rebana dan kulkul (kentongan yang terbuat dari bambu). Musik ini digunakan untuk menghibur Masyarakat yang sedang bekerja mengolah sawah, menghibur Masyarakat yang sedang bergotong royong di masjid.
Namun seiring perjalanan waktu, kesenian ini mulai berkembang. Alat musik yang digunakan semakin berkembang dan bervariasi, bahkan dipadukan dengan penggunaan alat musik modern. Kecimol yang memadukan alat musik tradisional dan modern mulai muncul sekitar tahun 1980-an di Masbagik Lombok Timur.
Saat ini, kecimol menggunakan alat musik modern mulai dari alat musik tiup, pukul, petik, juga alat-alat tambahan lainnya menyerupai drum band dan orkes dangdut Kecimol. Sekarang kecimol tidak lagi digunakan semata-mata untuk bergotong royong, tetapi telah memiliki motif ekonomi. Kesenian ini sebagai salah satu kesenian yang digemari di Lombok. Karena lagu yang didendangkan berirama riang terutama irama dangdut yang mudah dicerna Masyarakat.
Salah seorang Budayawan Lombok, Adam Gottar Parra, mengatakan Kecimol merupakan kesenian Sasak. Suatu kesenian tradisional yang terbentuk berdasarkan akulturasi budaya dengan budaya luar. (Asbar)
Semoga media ini semain lebih berkembang dan bisa mendapatkan respont dari semua kalangan pembacanya…jaya terus dan Seangat..