Umum  

Sambut Ramadhan, Warga Lotim Meluapkan Kegembiraannya dengan Memasang Lampu Hias

Lombok Timur – Berbagai kreasi ditampilkan oleh Masyarakat dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan 1445 H. Masyarakat Desa di Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat meluapkan kegembiraan dengan memasang lampu hias yang indah di depan rumah dan di jalan perkotaan, sampai ke pelosok desa dengan menggunakan bambu dan bahan dari minuman plastik bekas, bahkan lampu solar ship dari sinar Matahari.

Pemasangan lampu hias ini hasil kreativitas pemuda dan Masyarakat diperoleh dari urunan dan dikerjakan secara gotong royong sebagai tradisi Warga di Pulau Lombok, ini menandai kemeriahan bulan suci selama satu bulan penuh.

Lampu hias yang pasang setiap rumah dan di jalan sampai ke pelosok ini, menambah pesona indahnya malam di Desa-Desa yang berada di Pulau Lombok.

Mereka berharap bahwa cahaya dari lampu-lampu tersebut akan terus bersinar hingga akhir Ramadhan, menambah kehangatan dan semangat beribadah di tengah malam yang suci.

Menurut Ustadz Ahmad Juaeni ketika dijumpai sehabis sholat Taraweh di Mesjid Al-Akbar Masbagik, Selasa (19/03) mengatakan, pemasangan lampu hias ini bukanlah hal yang biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadi momen istimewa yang dinanti setiap tahunnya untuk menyambut bulan suci Ramadhan.

“Adanya lampu hias Ramadhan ini,menambah indahnya suasana malam hari,” kata Ahmad Juaeni kepada massmedia.

Diharapkan, keindahan lampu hias ini tidak hanya menjadi daya tarik lokal, tetapi juga menjadi inspirasi bagi wilayah sekitarnya untuk menghidupkan semangat kebersamaan dan kegembiraan dalam menjalani ibadah di bulan penuh berkah ini,” harap ustadz dengan penuh semangat.

Asal-usul adanya lampu hias atau lentera atau lampion ini berasal dari masyarakat zaman dulu yang menggunakan alat penerangan khusus untuk pergi ke masjid saat malam tiba.   Dari situlah, tradisi Lentera Ramadhan terus berkembang hingga sekarang dan umat Islam di seluruh dunia masih melakukannya. 

Sejarah lentera Ramadhan  Berdasarkan sejarah Islam, diketahui bahwa orang Mesir-lah yang menemukan ide Lentera atau lampu hias  Ramadhan, yang dulunya berasal dari era Khalifah Fatimiyah. Tak hanya di Mesir saja, tradisi Lentera lampu hias Ramadhan kemudian juga mulai menyebar ke penjuru Dunia. 

Pada masa khalifah Fatimiyah, orang-orang biasanya akan keluar pada malam sebelum Ramadhan dengan anak-anak dan masing-masing membawa lentera untuk menerangi jalan sambil bernyanyi.  Kemudian ada cerita lainnya, soal salah satu khalifah Fatimiyah yang memerintahkan masjid untuk diberi penerangan sepanjang bulan Ramadhan dengan lentera dan lilin. (Asbar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *