Umum  

Ribuan Jamaah Mengikuti Salat Idul Fitri 1 Syawal 1444 H di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center Mataram

Mataram – Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. H. Zulkieflimansyah diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB, L.Gita Aryadi pada pelaksanaan Salat Idul Fitri 1 Syawal 1444 H bersama Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah, Ketua DPRD Provinsi NTB Baiq Isvie Rupaeda, Forum Komunikasi Pemerintahan NTB dan seluruh pengurus Masjid Hubbul Wathan Islamic Center Mataram, Sabtu (22/4).

Dalam sambutannya Sekda NTB, Lalu Gita Aryadi mengatakan, Ia mewakili Gubernur NTB dan Wakil Gubernur NTB menyampaikan selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H, minal aidin wal faizin mohon maaf lahir dan batin kepada jamaah yang hadir dan kepada seluruh warga NTB.

 

Selanjutnya, Kata Lalu Gita,” bahwa Gubernur NTB berharap dalam menghadapi Pesta Demokrasi Tahun 2024 mendatang, Provinsi Nusa Tenggara Barat akan  lebih gemilang lagi menuju Baldatun Thoyyibatun wa robbun ghofur,” harapnya.

Sedangkan yang bertindak sebagai Khatib adalah Dr. TGH. Lalu Abdul Muhyi Abidin.MA, Rektor Universitas Nahdlatul Wathan Mataram, dengan Tema khutbah “Taqwa Sepanjang Hayat Manifestasi Edukasi Ramadhan” dan yang bertindak sebagai imam, Ustadz Awaluddin, Qori Terbaik pada MTQ tingkat Nasional di Tarakan Kalimantan Utara.

Dalam Khotbahnya di hadapan ribuan jamaah TGH. Lalu Abdul Muhyi Abidin, mengatakan bahwa Bulan Ramadhan dengan segala keutamaannya dan kemuliaannya dijadikan oleh Allah azza wa jalla sebagai pusat pelatihan (Training Center) diisi dengan berbagai jenis ibadah khususnya Puasa atau Shiyam, sholat atau qiyam dan zakat fitrah serta ibadah sunnah lainnya seperti i’tikaf dan Tadarus, dengan tujuan agar kita menjadi orang yang bertaqwa.

Marilah kita evaluasi diri kita masing-masing, ajaknya “seberapa jauh hasil puasa dalam 3 dimensinya itu telah kita raih, mudah mudahan ada di antara kita yang telah berhasil meraih seluruh tujuan puasa yang komprehensif itu pada hari ini,” ujarnya. 

Lebih lanjut Ia menjelaskan Faedah dan hikmah dari berbagai kegiatan ibadah di bulan Ramadhan utamanya Puasa begitu paripurna, sehingga para ulama banyak menulis tentang hal itu dari berbagai aspeknya. Tujuannya adalah mengingatkan kita agar nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tidak terlalaikan, akan tetapi harus terus diamalkan sebagai modal kita untuk menjajaki kehidupan pasca Ramadhan.

Bentuk latihan dari Bulan Ramadhan merupakan jihad melawan nafsu, untuk membersihkannya dari kotoran dan dosa dosa duniawi. Serta mengokohkan ikatan social antar individu, kebersamaan dalam berjamaah sholat, tadarus, I’tikaf dan lainnya,” terang TGH. Lalu Abdul Muhyi Abidin. 

Pada akhir khotbahnya, Tuan Guru mengajak jamaah untuk bersama sama memohon kepada Allah SWT. “Semoga hasil tempaan dan keberkahan Ramadhan membawa kita pada kehidupan yang lebih baik secara individu, lebih baik dalam masyarakat dan lebih baik dalam bernegara dan semoga kita dimasukkan kedalam golongan orang-orang Muttaqin yang beruntung,” tutupnya. (Asbar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *