Lombok Timur – Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Cabang Lombok Timur menggelar Pelatihan Komunikator Sebaya untuk Aksi Sekolah Cegah Perundungan, Rabu sampai dengan Kamis, (28-29/8).
Maraknya kasus perundungan yang saat ini terjadi, mengundang keprihatinan banyak pihak, tak terkecuali PKBI Cabang Lombok Timur. Bekerjasama dengan Indika Foundation, PKBI cabang Lombok Timur melaksanakan Program Aksi Sekolah Cegah Perundungan melalui Komunikator Sebaya. Untuk itu, selama dua hari bertempat di Lesehan Sekar Asri Sekarteja, PKBI mengadakan “Pelatihan Komunikator Sebaya Aksi Sekolah Cegah Perundungan.”
Pelatihan tersebut diikuti oleh sepuluh Sekolah Menengah yang ada di Lombok Timur. Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan sebanyak 30 orang yang mana setiap sekolah mendelegasikan tiga orang peserta, dua orang siswa-siswi dan satu orang guru pendamping.
Dalam sambutannya, Direktur PKBI Cabang Lombok Timur menerangkan program yang dilaksanakan tersebut sepenuhnya didukung oleh Indika Foundation yang mana tema besar yang diusung adalah peacebuilding. Oleh karena itu, PKBI mengangkat isu perundungan yang memang sesuai dengan tema yang diangkat oleh Indika Foundation selaku pemberi dana.
“Program ini didukung sepenuhnya oleh Indika Foundation. Ini sesuai dengan tema yang Indika Foundation usung yaitu peacebuilding,” terang Agus.
Agus menambahkan, pelibatan siswa sebagai komunikator sebaya adalah sesuai dengan strategi program PKBI secara nasional yaitu melibatkan orang muda atau remaja dalam program. Karena itulah, menurut Agus, Aksi Sekolah Cegah Perundungan ini mendorong keterlibatan siswa untuk menjadi komunikator dalam sosialisasi dan edukasi untuk pencegahan perundungan di Sekolah dan Madrasah.
“Pelibatan siswa sebagai komunikator sebaya ini ingin mendorong keterlibatan orang muda, dalam hal ini siswa, untuk ikut menyuarakan dan melakukan pencegahan perundungan di lingkungan mereka yaitu sekolah. Karena mereka lah (siswa) yang paling dekat dengan pelaku, korban, dan saksi tindakan perundungan di lingkungannya,” imbuh Agus.
Selanjutnya, Agus membuka kegiatan pelatihan untuk Komunikator Sebaya. Untuk Materi pertama yaitu tentang perundungan yang disampaikan Dr. Suhartiwi, dosen Bimbingan Konseling Universitas Hamzanwadi. Untuk pembekalan komunikasi, Ahmad Hidayat, Direktur PKBI Daerah NTB, menyampaikan materi tentang Komunikasi Efektif.
Pada hari kedua, Agus Khairi menyampaikan materi tentang perundungan di dunia maya atau cyberbullying. Selanjutnya pada sesi terakhir, siang hari, diberikan teknik fasilitasi oleh Nurul Hidayatul Husna, salah seorang pengurus PKBI Cabang Lombok Timur, yang juga mahasiswa Bimbingan Konseling Universitas Hamzanwadi.
Sebelum penutupan, M. Husnul Wardi, menyampaikan Rencana Tindak Lanjut yang akan dilakukan oleh Komunikator Sebaya dan Guru Pendamping. Selanjutnya kegiatan ditutup oleh Direktur PKBI Cabang Lombok Timur sambil menekankan kolaborasi bersama antar PKBI dan Sekolah untuk mencegah tindak perundungan di sekolah. Sehingga, kata Agus, program ini bisa berdampak paling tidak di lingkungan sekolah dan lingkungan sekitarnya.
“Semoga kerjasama ini bisa menjadi sumbangsih PKBI dan kita bersama dalam mencegah perundungan di sekolah dan madrasah. Juga harapannya program ini bisa memberi dampak, paling tidak di lingkungan sekolah dan di lingkungan masyarakat secara luas,” pungkasnya. (Amri)