Lombok Timur – Pemerintah Desa Danger mengapresiasi Kegiatan Sosialisasi dan Praktik Pengolahan Limbah Tahu Menjadi Nata De Soya yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Kewirausahaan Universitas Mataram, Selasa (6/7).
Kepala Desa Danger berpandangan kegiatan tersebut sangat bermanfaat untuk masyarakat. Program KKN UNRAM mengangkat tema Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Program Kewirausahaan Penjualan dan Pemasaran Keripik Tahu dan Tempe berbagai macam rasa di Desa Danger. KKN UNRAM juga melaksanakan program mengolah limbah cair dari pengolahan home industri tahu dan tempe menjadi Nata De Soya.
Sosialisasi dan praktik pengolahan limbah Tahu menjadi Nata De Soya merupakan salah satu solusi untuk pelaku usaha tahu dan tempe sehingga limbah ini tidak mencemari lingkungan. “Limbah cair yang dibuang ke sungai menimbulkan aroma tidak sedap dan dapat mengganggu aktivitas warga. Tapi bagaimana limbah ini bisa dikelola dengan baik dan bisa menjadi pendapatan ekonomi untuk masyarakat,” ungkap Kepala Desa Danger, Kaspul Hadi.
Lebih lanjut Kaspul Hadi menyampaikan, melalui Program Kewirausahaan Pengolahan keripik tempe berbagai macam rasa dengan melakukan pengemasan bisa berdampak pada Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat.
“Bagaimana melakukan pengemasan hasil olahan Tempe dan tahu. Harapan ke depan kemasan ini bisa masuk di ritel Modern, dan membuat tempat khusus untuk pengemasan yang dikelola oleh BUMDes,” tambahnya.
“Kegiatan sosialisasi sekaligus praktek pengolahan limbah tahu menjadi Nata De Soya, selain untuk menambah pendapatan masyarakat sekaligus untuk tidak mencemari lingkungan, sehingga masyarakat tidak terganggu dengan Aroma limbah tahu,” jelas Himam, salah satu mahasiswa KKN UNRAM.
“Meanfaatkan limbah tahu untuk tidak mencemari lingkungan, sehingga lingkungan tetap terjaga, dan terlebih lagi Desa Danger akan mengikuti lomba desa kampung sehat 2,” pungkasnya.
Respon (1)