Lombok Timur – Hasil karya Seni para pelukis Lombok Timur dipamerkan di Sky Garden Bungalow dari tanggal 17 sampai tanggal 24 Desember 2022. Pameran lukisan ini di buka pada hari Sabtu 17 Desember 2022 oleh Kepala Dinas Sosial NTB, Dr. H. Ahsanul Khalik, Sos.MH.
Pameran yang bertajuk Mindscape the green exhibition tersebut kerjasama pemilik Sky Garden Bungalow bersama Panitia Pameran Lukisan Mindscape, dengan jumlah lukisan yang dipamerkan 21 buah.
Pada hari kedua ketika massmedia menyambanginya Minggu (18/12) sudah Booking atau terjual 3 lukisan bernilai puluhan juta rupiah, lukisan tersebut berjudul, Ragu, Rebutan dan Sampah penghancur, ketiganya karya Lalu Muhammad Agus Nopiandi pelukis asal seruni kota selong Lombok Timur.
Ketua Panitia Pameran Saparul Anwar atau sering dipanggil Pholank yang juga seorang pelukis, menjelaskan kenapa pameran ini bertajuk mindscape? Mindscape disini yang berarti bagaimana kita bisa mengolah rasa dan pikiran dalam sebuah karya seni. Mindscape sendiri berasal dari dua kata Mind dan Scape, pikiran dan pemandangan.
Jadi menurutnya para Seniman atau ke tujuh Perupa muda Lombok Timur seperti Abdul Hayi, Lalu Muhammad Agus nopiandi, Mizanul Haq, Kholifil Erofil, Syarif Hidayatullah, Hendra Irawan dan Saparul anwar, merespon Mindscape dengan gaya atau karakter dari masing-masing sesuai dengan alirannya sendiri. “Di sini banyak sekali hal-hal baru yang kita temukan dalam berkarya maupun berpameran,” jelas Pholank
Ketika ditanyakan kenapa lokasi pameran jauh dari perkotaan. Pholank menjawabnya, Ia ingin mengedukasi masyarakat yang jauh dari kota yang jarang mengenal seni rupa. “Kalau di kota sudah biasa dan sesuai dengan konsepnya Mindscape “the green exhibition” kami sengaja memilih Tetebatu Sky Garden supaya Seni dan Pariwisata menyatu atau bisa dikatakan sebagai “art tourism,” katanya.
Surya salah seorang pengunjung asal Lendang Belo Montong Gading sangat tertarik dengan konsep Panitia mengadakan Pameran lukisan di tempat Wisata. “Ini menurut saya boleh disebut Pameran Lukisan Wisata, karena di Tetebatu ini adalah tujuan Wisata turis mancanegara, maka untuk menjaring wisatawan agar melihat pameran ini ya harus disini, suasana Alam dan Hutan menarik bagi mereka,” ungkapnya.
“Cuma mungkin waktu pameran harus pada saat High Season yaitu antara bulan Juli sampai bulan Oktober karena tamu asing banyak yang berkunjung ke Tetebatu pada Bulan tersebut,” tutupnya. (Asbar)