Lombok Timur – Rinjani Mountain Expedition Team (RMET), pada awalnya bergerak di bidang Sosial dan Kelestarian Alam, seperti Clean up Rinjani, penanaman pohon dan lain lain.
RMET punya mimpi Besar yaitu menginginkan Rinjani punya Event Internasional. Mereka pun memikirkan event apa yang bisa mendatangkan banyak orang dari negara lain ke Gunung Rinjani selain Pendakian. Demikian disampaikan Ketua RMET, Mirzoan Ilhamdi, di dunia pariwisata akrab dipanggil Ming Lombok, kepada massmedia, Sabtu malam (3/7).
Awalnya menurut Ming, pada tahun 2012 pernah Ia mempresentasikan Lomba Lari Gunung Rinjani (mountain racing) yang sekarang populer dengan Trail Run kepada Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat (Kadispar) NTB saat itu, Lalu Gita Aryadi.
“Kadispar saat itu menganggap ini ide gila dan beresiko, masa ada orang lomba lari naik gunung?” tutur Ming sambil menirukan kalimat Kadispar. “Tetapi setelah kita jelaskan dengan video dan foto-foto kegiatan yang sama di luar negeri baru beliau percaya.” ungkap Ming.
Ming mencoba membangun komunikasi dan kerjasama dengan Indorunner yaitu Hendra Wijaya dan Nefo Ginting, mereka ini dua di antara para penggiat trail run di Indonesia.
Koneksi dibangun bersama panitia Lari Gunung Di Prancis (Mont Blanc) dan untuk memperluas jangkauan event ini dilakukan promosi di berbagai event lari internasional termasuk di Gunung Fuji Jepang dengan membuat Stand Promosi MRU (Mount Rinjani Ultra-Lombok).
Situs Promosi kegiatan juga disiapkan dengan menyajikan info akurat hasil survey, peta jalur dan medan, foto satelit, GPS, keunggulan lari di Rinjani disajikan dengan Baik untuk menjangkau pelari pelari internasional yang berada Eropa dan Asia bahkan Afrika. “Nah, dari sanalah kita berusaha untuk mencoba mengalihkan kegiatan mereka Lari Gunung ke Gunung Rinjani Lombok Timur,” terang Ming.
“Alhamdulillah, mimpi tersebut terwujud,” ujar Ming. Hal ini diakuinya karena lobi-lobi dan perjuangan yang cukup lama bersama IndoRunner yaitu sebuah perkumpulan Pelari Gunung yang eksis di bidang lari dan didalamnya terdapat para pelari gunung internasional IronMan.
Event RMET bekerjasama dengan INDORUNNER Jakarta berupa lari Gunung atau Mountain Racing ini pertama kali dilaksanakan di Indonesia pada tahun 2013.
Lebih lanjut Ming menjelaskan, pada lomba Lari Gunung pertama tahun 2013 jumlah pendaftar 470 orang peserta. Kebanyakan peserta dari daratan Eropa, seperti Jerman, Inggris, Belanda, dan Prancis. Sedangkan dari Asia yaitu dari Malaysia, Singapura dan Tuan Rumah Indonesia. Mereka mendaftar secara online. melalui website yang sudah disiapkan oleh Panitia.
Lomba lari gunung yang kedua pada tahun 2014 pendaftar lebih banyak lagi yaitu 840 peserta selain laki laki juga diikuti oleh pelari-pelari wanita dari berbagai penjuru Dunia. Karena bagi mereka event Rinjani ini dijadikan salah satu untuk mendapatkan point diliput oleh media-media Nasional dan Internasional.
Start dari Senaru ke Pelawangan Senaru-Danau Segara Anak- Puncak Rinjani, lanjut ke pos 2 Sembalun dan kembali ke Pelawangan baru turun ke danau terus Finishnya di Senaru. Dua kategori Mount Rinjani Ultra (MRU) menempuh jarak 52 km dan Semi marathon 28 km dari Senaru ke Pelawangan bolak balik,” jelasnya.
Lomba Lari Gunung Rinjani Pada tahun 2015 makin berkembang dan mendunia.Rebranding Lari Gunung Rinjani berubah nama dari Mount Rinjani Ultra menjadi Rinjani100 sampai sekarang,” tutupnya. (Asbar)