Mengharap Prestasi dari Fasilitas yang Minim

massmedia.id, Lombok Timur –Kompetisi Olahraga Siswa Nasional Dasar (KOSN-SD) berlangsung sejak pertengahan Maret yang lalu. Begitupun KOSN-SD di Kabupaten Lombok Timur. Beberapa cabang olahraga yang dipertandingkan sudah mulai berjalan, baik di tingkat Kecamatan maupun di tingkat Kabupaten.

Namun hal yang miris dialami oleh calon atlet yang nantinya akan menjadi atlet Kabupaten Lombok Timur. Anak-anak yang ada di beberapa cabang olahraga mendapatkan fasilitas yang minim.

Sebut saja, cabang olahraga renang. Untuk tingkat Kabupaten, cabang olahraga renang diadakan di Porda Selong. Memasuki wilayah Porda, kita akan disuguhkan gerbang untuk kolam renang yang miring, dan kelihatan sekali tidak terurus. Memasuki wilayah kolam, kita akan disuguhkan oleh pemandangan air kolam yang agak keruh dan berlumut. “Katanya panitia akan mengisi kolam sampai penuh. Begitu pun dengan tandon-tandon untuk tempat bilas dan ganti pakaian, namun nyatanya kosong sama sekali,” ungkap orang tua dari salah seorang atlet. Memasuki kamar mandi, satu tetes air pun tidak keluar dari keran yang ada. Atap aula juga sebagian sudah roboh.

Sangat memprihatinkan sekali kondisi fasilitas yang ada. “Bagaimana mau menghasilkan atlet yang berprestasi, jika fasilitas pendukung tidak diperhatikan” ungkap Maharani yang merupakan salah satu ketua Cabang Olahraga Muay Thai Lombok Timur.

Jika dilihat dari fisik atlet renang yang ada, semuanya mengalami gangguan penyakit kulit. “Anak saya juga badannya jamuran” ungkap ibu salah satu atlet renang. Selama ini atlit renang Lombok timur dipusatkan latihannya di Lapangan Porda Selong selama persiapan menghadapi KOSN 2021.

Padahal dalam beberapa kesempatan, Bupati Lombok Timur menekankan keseriusan dari OPD dalam membuat program khususnya untuk meningkatkan IPM daerah. Olahraga memang tidak menjadi faktor utama, namun prestasi di bidang olahraga dapat menjadi tolok ukur dalam pembangunan SDM terutama di dunia pendidikan.

“Selama ini, OPD bekerja tanpa visi yang jelas. Seharusnya Bupati sebagai pemimpin mampu menjadi dirigen bagi OPD untuk mensinergikan programnya. Agar pembangunan di Lombok Timur kembali ke relnya yaitu mencapai Visi dan Misi Sukma 2018-2023,” tambah Maharani. (Hul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *