Lombok Barat – Lembaga Amil Zakat Indonesia Power (LAZ IP) Jeranjang dan Yayasan Kesejahteraan Madani (Yakesma) Nusa Tenggara Barat bersinergi menyalurkan bantuan kepada warga lanjut usia (lansia) kurang mampu, anak yatim dan para guru mengaji.
Ketua LAZ IP Jeranjang, Eef Mustofa, di Kabupaten Lombok Barat, baru-baru ini menjelaskan, penyaluran bantuan yang bersumber dari zakat profesi tersebut sebagai salah satu rangkaian kegiatan sosial selama bulan Ramadhan 1444 Hijriah.
“Paket bantuan yang disalurkan berupa sembako yang dibagikan kepada lansia, dan paket santunan yang dibagikan kepada anak yatim dan da’i (guru ngaji),” katanya.
PT Indonesia Power (IP) merupakan salah satu anak perusahaan PT PLN (Persero), yang menjalankan usaha komersial di bidang pembangkitan tenaga listrik di Indonesia. Salah satunya di kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang, di Kabupaten Lombok Barat.
Eef yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kemakmuran Masjid An Nur mengatakan bantuan yang disalurkan berasal dari penghimpunan zakat profesi para karyawan PT IP Jeranjang.
Dana zakat tersebut disalurkan kepada masyarakat ring satu, yakni delapan dusun yang ada di Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Lombok Barat. Penyaluran dilaksanakan mulai dari 7-13 Ramadhan 1444 Hijriah.
“Sebelumnya kegiatan penyaluran zakat profesi ini hanya disalurkan di Dusun Jeranjang saja. Namun seiring waktu, penyaluran paket sembako dan santunan diperluas ke seluruh dusun yang ada di Desa Taman Ayu,” ujarnya.
Ia menyebutkan penyaluran bantuan dimulai dari Dusun Bongor Induk, dan digabung dengan Dusun Bongor Mekar Sari, dan Bongor Muhajirin.
Kemudian dilanjutkan di Dusun Peseng, yang digabung dengan Dusun Karang Genteng. Setelah itu, dilanjutkan di Dusun Jeranjang, Dusun Induk, dan Dusun Gunung Malang.
“Penyaluran paket sembako dan santunan masih dilaksanakan hingga saat ini, mengingat kuantitas zakat yang diperoleh dari karyawan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Cabang Yakesma NTB, Ikhsan Jayadi mengatakan penyaluran bantuan sembako bagi lansia dhuafa dan santunan bagi anak yatim serta guru mengaji yang bersumber dari zakat sangat penting.
Sebab, dengan mengeluarkan zakat profesi merupakan cara menjaga harta yang dimiliki setiap umat muslim.
“Dengan membayar zakat, kita telah mensucikan harta yang telah kita peroleh,” ujarnya.
Menurutnya, menyalurkan zakat profesi juga salah satu cara untuk saling membantu antara yang memiliki harta lebih dengan orang berhak menerima.
Jika rata-rata para pegawai atau yang memiliki harta lebih mengeluarkan zakatnya setiap bulan, maka akan semakin banyak orang yang bisa dibantu secara bersama-sama.
Ikhsan menambahkan penyaluran santunan kepada para guru mengaji juga bisa menambah semangat dalam pengabdian untuk mencerdaskan anak-anak yang membutuhkan ilmu pengetahuan tentang agama. Dan untuk para yatim agar bisa merasa terhibur dengan adanya santunan yang diberikan.
“Kami berharap dengan program ini, kami bisa membantu para fakir, miskin, yatim, fisabilillah. Dan tentunya bisa bermanfaat bagi para penerima manfaat,” ucapnya. (Asbar)