Lahirkan Atlet Bela Diri, Camat Masbagik Harap Belanjakan Diperhatikan Pemerintah Provinsi NTB dan Kabupaten Lombok Timur

Lombok Timur – Belanjakan sudah menjadi ikon event bela diri tradisional di Masbagik. Walaupun digelar secara modern namun tetap mempertahankan sisi aturan yang memang sejak awal ada pada Belanjakan. Salah satunya adalah pemilihan peserta berdasarkan umur. 

Peserta event tradisional belanjakan dari awal disesuaikan umurnya saat mencari para peserta. Berbeda dengan event tradisional peresean itu tidak melihat dari sisi umur tapi akan disesuaikan oleh para pengembar.

Menariknya, dalam event tradisional belanjakan menggunakan kain sarung dengan dikancutkan (istilah bahasa suku Sasak). Peserta belanjakan yang ikut tarung itu tidak melalui latihan secara profesional, akan tetapi belajar secara otodidak.

Dalam event tradisional belanjakan ini para peserta cukup memiliki keberanian nekat dan nyali untuk tarung. Tetapi yang sangat positif dalam event tradisional ini menjadi ruang silaturahmi antar pemuda, baik antar kampung maupun juga dari Cabor Muay Thai, karate, taekwondo dan silat.

“Event tradisional belanjakan terus dilaksanakan setiap tahunnya, ini dilakukan untuk melestarikan budaya turun-temurun Dengan event ini juga juga cikal bakal mencari Atlet,” ungkap Camat Masbagik Agus Sapandi saat ditemui, Senin (16/9). 

Masih dikatakannya, dengan adanya event tradisional belanjakan ini, terbukti salah satu atlet Muaythai yang mewakili NTB di ajang PON Ke-XXI di Riau, Fery Irawan dapat menoreh prestasi dengan menyumbangkan medali emas.

Diakui Camat Masbagik, Fery Irawan yang torehkan prestasi dengan menyumbangkan Emas dari Cabor Muaythai, sebelumnya juga sering mengikuti event tradisional belanjakan yang diadakan dalam mengasah kemampuan dalam event bela diri.

“Saya atas nama Camat Masbagik terima kasih atas torehan prestasi di PON Aceh oleh salah satu atlet Cabor Muaythai, yang dasarnya sering mengikuti event tradisional belanjakan,” ungkapnya.

Ditambahkannya, mewakili Masyarakat Masbagik, ia berharap ada perhatian dari  Pemprov dan Pemkab terhadap event tradisional belanjakan. Terutama terhadap fasilitas dalam latihan dan terselenggara kegiatan event tradisional belanjakan.

“Kita berharap ada perhatian terhadap event belanjakan, termasuk bisa membantu fasilitasnya. karena ini cikal bakal atlet kita, salah satunya Fery Irawan,” tandanya.

Sementara itu, Mirzoan Ilhamdi ketua Lambur Community, berharap agar olahraga ini bisa dimasukkan menjadi salah satu Cabor dan bisa masuk KONI. Sehingga atlet dari belanjakan bisa lebih fokus mengembangkan bakat di bidang belanjakan tanpa harus pindah ke cabor lain.

“Itu yang sedang kami dorong bagaimana belanjakan ini bisa dijadikan sebagai salah satu Cabor. Tetapi minal ada lima kabupaten yang harus punya budaya ini baru bisa dimasukkan di salah satu Cabor. Kaku tidak bisa jadi cabor, paling tidak ada support dari pemerintah, agar kami bisa mengembangkan bakat yang dimiliki anak-anak muda kita,” pungkasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *