Kemenparekraf RI Sosialisasikan Alternatif Pembiayaan Bagi Pelaku Usaha Ekomomi Kreatif

massmedia.id, Mataram – Direktorat Akses Pembiayaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar Sosialisasi Fintech Business Matchmaking (Finback) bagi pelaku usaha ekonomi kreatif NTB di Hotel Lombok Astoria Mataram, Senin (5/4). Kegiatan Finback ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang akses pembiayaan untuk usaha ekonomi kreatif.

Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai leading sector dalam kepariwisataan menyambut baik kegiatan ini. Karena dipandang akan sangat membantu geliat ekonomi kreatif dan pariwisata yang selama ini sangat terdampak pandemi. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pariwisata, Lalu Hasbulwadi, yang hadir mewakili Kepala Dinas saat memberikan sambutan. Pada kesempatan tersebut, Dinas Pariwisata juga berjanji akan menindaklanjuti kegiatan ini dengan forum-forum yang akan membahas pada tataran teknis dari bagaimana financial technology (fintech) membantu ekonomi kreatif di NTB.

“Kami sangat mendukung acara ini, dan siap menindaklanjuti dalam forum-forum yang lebih teknis,” tegas Lalu Hasbulwadi.

Sememtara itu Direktur Akses Pembiayaan Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf RI, Hanifah Makarim, menyampaikan tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk sosialisasi alternatif pembiayaan bagi pelaku usaha ekonomi kreatif. 

“Tujuan kami untuk memperkenalkan kepada Bapak Ibu bahwa ada satu alternatif pembiayaan yang mungkin belum terlalu dikenal oleh para pelaku usaha yaitu fintech (Financial Technology),” terangnya sebelum membuka acara.

Acara yang diselenggarakan secara hybrid ini diikuti oleh 59 orang peserta secara luring yang terdiri dari 3 subsektor usaha kreatif, yaitu fashion, kuliner, dan kriya. Selain peserta yang hadir langsung di Hotel Lombok Astoria, ada juga peserta yang mengikuti secara daring melalui aplikasi Zoom. 

Pada Finback di Mataram ini, panitia menghadirkan 2 Fintech yang terbilang sudah maju, yaitu Alami dan Koinwork. Alami sendiri merupakan Fintech dengan basis syari’ah sedangkan Koinwork berbasis konvensional. Pada sesi diskusi, Kedua Fintech ini memberikan penjelasan bagaimana fintech bisa memberikan akses pembiayaan. Peserta yang hadir baik daring maupun luring antusias bertanya terkait dengan akses pembiayaan hingga sesi ditutup pada pukul tiga sore. Sebelum meninggalkan lokasi acara, tidak sedikit peaerta yang bertanya langsung di stand fintech Alami untuk mendapatkan penjelasan lebih rinci.(geges)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *