OJK NTB Gelar Rapat Koordinasi Bersama Lembaga Keuangan Syariah untuk Program EPIKS di Ponpes Raudhatul Azhar

Lombok Timur – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Barat menggelar Rapat Koordinasi pelaksanaan Ekosistem Pondok Pesantren Inklusi Keuangan Syariah (EPIKS). Rapat Koordinasi ini dilaksanakan di Ponpes Raudhatul Azhar Masbagik Timur-Lombok Timur. Senin (22/7).

Menurut Muhammad Abdul Mannan, Analis Bagian Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Pelindungan Konsumem dan Layanan Manajemen Strategis Kantor OJK Prov. NTB, Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Azhar merupakan satu-satunya Ponpes tempat akan dijalankan Program EPIKS yang mewakili seluruh pondok pesantren di kawasan Bali dan Nusa Tenggara.

“Untuk Wilayah Bali Nusra, Pondok Pesantren Raudhatul Azhar menjadi Pilot Project,” ungkapnya.

Ditambahkan oleh Muhammad, Pemilihan Ponpes Raudhatul Azhar bukan tanpa asesmen sebelumnya. Menurutnya Ponpes ini sudah memiliki beberapa bidang usaha yang dikelola di bawah Badan Usaha Milik Ponpes (BUMPes). Yang mana ada proses sebelumnya pada bulan Mei untuk pemetaan potensi yang ada di Ponpes Raudhatul Azhar.   

Dalam kegiatan ini, turut hadir pimpinan dari setiap lembaga keuangan syariah di antaranya Kepala Cabang Bank Syariah Indonesia Kantor Cabang Pancor, Bank NTB Syariah Kantor Cabang Masbagik, Kepala Bursa Efek Indonesia Provinsi NTB, Pimpinan Pegadaian Syariah Provinsi NTB, Kepala BPJSTK Lombok Timur, Perwakilan Asuransi Syariah Takaful Keluarga, dan Tim IT Financial Teknologi Zipay dan Sispro yang hadir secara daring.

Rapat koordinasi ini bertujuan untuk membahas program inklusi keuangan syariah yang dapat diterapkan di pondok pesantren. Ini guna membantu pihak Ponpes maupun masyarakat sekitar Ponpes teredukasi dan inklusi keuangan syariah guna mewujudkan Ponpes yang berdaya dan masyarakat sejahtera.

Pihak Pondok Pesantren menyambut baik Program ini karena sesuai dengan misi Ponpes yaitu tidak hanya untuk pusat pendidikan keagamaan namun juga untuk pemberdayaan umat. Hal ini diungkapkan oleh Mudir Ponpes Raudhatul Azhar, Ustadz Ahmad Syaerozi.

“Selain untuk pendidikan keagamaan layaknya Ponpes pada umumnya, namun Ponpes ini juga ingin mengatasi masalah yang ada di masyarakat, seperti ekonomi dan keuangan,” ungkap Ustadz yang juga Hafiz Qur’an ini.

Keinginan itu, imbuh Ustadz Syaerozi, bukan semata keinginan pengurus Ponpes. Namun, karena realitas di lapangan bahwa keresahan masyarakat tentang ekonomi juga banyak dikeluhkan ke pihak Ponpes. Berangkat dari itulah, pihak Ponpes mendorong pemberdayaan ekonomi warga Ponpes sekaligus juga masyarakat di sekitar.

“Kami di Ponpes ini ingin menjawab keresahan masyarakat yang tidak hanya soal agama. Masyarakat sekitar Ponpes banyak yang menyampaikan keresehannya terkait masalah ekonomi dan lain-lain kepada kami. Kami sanggupi saja sambil mencari jalan keluar untuk permasalahan tersebut,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *