Kejar Capaian Sejak Awal Tahun, PKBI Lotim Gelar Koordinasi Penanggulangan TBC di Lombok Timur

Lombok Timur – Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Cabang Lombok Timur menggelar Pertemuan Koordinasi Lintas Sektor untuk Program penanggulangan Tuberkulosis (TBC) di Lombok TImur. Pertemuan yang berlokasi di Lesehan Sekar Asri Sekarteja tersebut digelar pada Senin (19/2).

Hadir pada pertemuan tersebut Direktur PKBI Daerah NTB, Ahmad Hidayat, beserta jajaran Pelaksana PKBI Cabang Lombok TImur. Dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok TImur dihadiri oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan, Budiman Satriadi, beserta jajaran bidang P3KL. Selain itu pertemuan ini juga dihadiri oleh beberapa OPD, di antaranya Kepala Bidang P2M BAPPEDA Lotim, Bidang PLKD Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Perwakilan Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta, dan perwakilan dari Puskesmas. 

Direktur PKBI Daerah NTB, Ahmad Hidayat, dalam sambutannya menyampaikan keberadaan Komunitas dalam hal ini PKBI Cabang Lombok TImur, dalam rangka membantu kerja-kerja Pemerintah Daerah Lombok TImur dalam hal ini Dinas Kesehatan dalam eliminasi TBC. Yang mana, Kader Komunitas menjadi ujung tombak dalam melakukan penemuan kasus di tengah masyarakat.

“Keberadaan PKBI, melalui kader sebagai relawan, membantu dalam penemuan kasus dan memantau pengobatan pasien,” jelasnya.

Dayat, begitu sapaan karibnya, berharap adanya kolaborasi lintas sektor untuk mendukung kegiatan kader. Sehingga meungkinkan adanya sumber pembiayaan lain untuk insentif kader yang terlibat dalam penemuan kasus di lapangan.

“Semoga dengan adanya kolaborasi lintas sektor, bisa ada peluang pembiayaan lain untuk insentif kader,” harapnya.

Sementara itu, Budiman Satriadi, menyampaikan terima kasih kepada kader komunitas, karena dengan keberadaannya bisa membantu capaian program utamanya capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Suspek TB, mencapai 106,2%. Capaian terduga TB baru pada tahun 2023 mencapai 100%. Sebelumnya tidak pernah mencapai target yang ditentukan.

“Capaian SPM Terduga TB Lombok Timur tahun 2023 mencapai 106,2%. Baru kali ini selama 3 tahun terakhir kita mencapai 100%,” terang Budiman.

Budiman menambahkan, ada beberapa kendala yang dihadapi selama tahun 2023. Di antaranya, logistik obat TBC untuk anak dan obat pencegahan TBC. Selain itu, komponen alat pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) juga menjadi kendala karena pengadaan yang lambat dari Pusat. Ini karena hanya 1 penyedia saja se-Indonesia.

“Logistik masih menjadi kendala kita tahun kemarin, utamanya OAT anak dan TPT. Selain itu juga cartridge pemeriksaan TCM juga yang terlambat datang,” terang Budiman.

Setelah sambutan dan pembukaan, Direktur Eksekutif PKBI Cabang Lombok Timur, Agus Khairi, memimpin diskusi dalam pertemuan koordinasi tersebut. Dari hasil koordinasi tersebut dicapai beberapa Rencana Tindak Lanjut (RTL). 

Beberapa RTL yang disepakati dalam pertemuan tersebut di antaranya, Pertama, memberikan informasi atau masukan kepada BAPPEDA terkait kondisi terkini dan kendala penanggulangan TB di Lombok Timur. Kedua, Program Stunting bisa dilakukan kolaborasi dengan Program Penanggulangan TB. Ketiga, Puskesmas memberikan masukan kepada Pemerintah Desa untuk alokasi APBDes untuk Program TBC (ATM) utamanya Penyuluhan dan Pelatihan Bidang Kesehatan.

Keempat, Evaluasi minum obat untuk pasien TB saat mulai pengobatan. Kelima, RS Swasta menjalin Kerjasama dengan Kader Komunitas untuk Pengawasan Minum Obat. Keenam, Menyusun target Pemeriksaan masing-masing Jejaring TCM oleh TCM Center sesuai dengan target terduga. Ketujuh,  Edukasi pengobatan TBC sebelum mulai pengobatan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *