Lombok Timur – Menyambut 79 Tahun Kemerdekaan Indonesia, KAPAL Perempuan bersama LPSDM, LBH Morotai, PEKA PM, YKPM, Bali Sruti, KPS2K, BAKUMDIK dan PBT menyelenggarakan Festival Kemerdekaan Perempuan Indonesia 2024.
Festival bertemakan, ‘Merajut Solidaritas Perempuan, Disabilitas, dan Kelompok Marginal untuk Indonesia Maju’ Festival ini merupakan bentuk komitmen untuk terus memperjuangkan hak-hak perempuan, penyandang disabilitas dan kelompok marginal yang masih belum sepenuhnya menjalani kehidupan yang merdeka.
Festival tersebut juga merupakan bagian dari tradisi Sekolah Perempuan yang sudah berlangsung 10 tahun yaitu peringatan Sepekan Kemerdekaan Perempuan di semua wilayah Sekolah Perempuan.
Di mana puncak acaranya dilakukan secara serentak dengan upacara pengibaran bendera di 13 Kabupaten/Kota, pada Sabtu (17/08), yaitu Lombok Timur, Lombok Utara, Gresik, Lumajang, Kupang, Denpasar, Serang, Padang, Padang Pariaman, Pangkajene dan Kepulauan, Mamuju, Pulau Morotai dan Jakarta.
Istimewanya, Pembina upacara di Lombok Timur adalah Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga (PPPA) RI yang didampingi oleh sejumlah penjabat Lombok Timur beserta jajarannya. Peserta dan undangan jumlahnya 500 orang dan peserta apel semua perempuan sebanyak 325 perempuan.
Sebagian besar dari mereka adalah Sekolah Perempuan dan mengundang organisasi jaringan, yaitu organisasi perempuan, penyandang disabilitas, organisasi anak, organisasi keagamaan, organisasi pekerja migran, perempuan dari masyarakat adat.
Kehadiran Menteri PPPA menjadi serta berkenaan menjadi pembina upacara di Desa Loyok Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur bertujuan untuk semakin mendekatkan diri dan memberikan perhatian khusus pada para perempuan yang terus menerus memperjuangkan dirinya.
Selain itu, kehadiran Menteri PPPA pada tahun 2024 juga sebagai bentuk apresiasi dikarenakan Desa Loyok telah mencapai sebagian besar indikator DRPPA, yaitu adanya pengorganisasian perempuan melalui pembentukan Sekolah Perempuan, terbentuknya Pos Pengaduan, mempunyai data gender dan bangkitnya kembali usaha kerajinan perempuan penyintas yang sempat terhenti pada masa pandemi COVID-19.
Direktur LPSDM Ririn Hayudiani, mengatakan bahwa pilihan terhadap Desa Loyok, karena desa ini merupakan piloting Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Kerjasama antara pemerintah kabupaten melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga, KAPAL Perempuan dan LPSDM yang didukung DFAT-Program INKLUSI.
Pencanangan Desa Loyok sebagai DRPPA ini juga telah dihadiri oleh Menteri PPPA pada Maret 2022. Keberhasilan sebagai DRPPA karena juga keterbukaan dan komitmen pemerintah Desa Loyok untuk memajukan perempuan.
Penjabat Bupati Lombok Timur melalui Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Lombok Timur beserta jajarannya khususnya juga menyambut kehadiran Menteri PPPA dengan antusias dan saling bekerjasama dengan LPSDM dan KAPAL Perempuan supaya pemberdayaan perempuan semakin kuat serta DRPPA terus diperluas.
“Peringatan Kemerdekaan HUT ke 79 semakin memperkuat pemenuhan Hak hak Perempuan dan kepemimpinan perempuan,” ungkapnya.
Sebagai informasi, setelah Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih dilanjutkan dengan pembacaan Ikrar Perempuan, menyanyikan Mars Sekolah Perempuan, senam Stop Perkawinan Anak, Cerdas Cermat, Kampanye dan Lomba Pidato STOP Kekerasan Kekerasan Berbasis Gender dan Perkawinan Anak yang bertujuan mengedukasi masyarakat lebih peduli terhadap perlindungan perempuan dan anak. (*)