Lombok Timur – Bupati Lombok Timur (Lotim), H.M. Sukiman Azmy mengatakan masih banyaknya madrasah yang berada di bawah naungan Kementerian Agama Lotim yang menolak dilakukan vaksin. Sehingga ini tentunya harus menjadi perhatian bersama.
“Kami melihat masih banyak Madrasah di bawah naungan Kemenag yang menolak vaksinasi,” demikian ditegaskan Bupati Lotim dalam arahannya saat rapat evaluasi Penanganan Covid-19 dan pelaksanaan vaksinasi di kantor Bupati Lotim, Selasa (1/3).
Oleh karena itu, sambung Bupati menekankan kepada jajaran Kementerian Agama Kabupaten Lotim agar aktif mensosialisasikan vaksinasi kepada setiap madrasah untuk bersama-sama mensukseskannya tanpa adanya penolakan.
“Keberhasilan vaksinasi ini bisa berjalan dengan kebersamaan,” ujarnya.
Di tempat yang sama Kapolres Lombok Timur AKBP Herman Suriyono, Sik, MH juga meminta kepada Kecamatan yang capaian vaksinasi, utamanya dosis 2 masih rendah agar semua pihak terkait di wilayah tersebut dapat turun langsung ke lapangan.
Dengan tidak sekadar memantau tetapi juga menggerakkan warga. Sambung Kapolres Lotim, sehingga dengan begitu diharapkan dapat mendorong antusiasme seluruh pihak.
“Dengan capaian vaksinasi dosis dua masih rendah semua pihak harus turun ke lapangan,” tegasnya.
Pada kesempatan itu juga Mantan Kapolres Sumbawa Barat ini menambahkan masih cukup besarnya perbedaan capaian vaksinasi secara manual dan P-care. Masih ada selisih 44.926 antara data manual dan P-care.
“Acuan Pemerintah pusat adalah yang tertera dalam P-Care. Karena itu ia meminta agar Puskesmas maupun Polsek serta Danramil dapat berkoordinasi dengan Batalyon P-Care atau Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk segera melakukan konsolidasi data kependudukan,” tandasnya. (HH)