Bekerjasama dengan Disnakertrans Lotim, LP2MI NTB Gelar Pelatihan Tata Boga

Lombok Timur – Bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lombok Timur, Lembaga Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (LP2MI) Nusa Tenggara Barat menggelar pelatihan tata boga, bertempat di kantor LP2MI NTB, Kecamatan Lenek Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pelatihan yang berlangsung selama empat hari, mulai dari 5 Agustus kemarin hingga 8 Agustus 2022 mendatang itu diikuti 15 peserta, yang mana 10 peserta sesuai kuota yang diberikan Disnakertrans, sementara 5 peserta lainnya hanya tambahan di luar kuota yang diberikan.

Ketu LP2MI NTB, Aris Munandar mengatakan kegiatan ini merupakan program dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Lombok Timur, yang mana penyelenggaraannya diserahkan ke LP2MI NTB.

“Beliaulah yang punya program, tetapi penyelenggaranya diserahkan ke LP2MI NTB,” terang Aris saat ditemui di kantor LP2MI, Sabtu (6/8).

Menurut Aris, pihaknya diserahkan untuk mencari pekerja yang notabene sesuai dengan program tersebut. Yang mana program tersebut sejatinya sudah tercantum dalam program pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia purna penempatan.

“Nah berkaitan dengan itu, makanya kami dari LP2MI mencari peserta, orang-orang yang pernah berangkat ke luar negeri maupun yang mau siap berangkat ke luar negeri,” lanjut Aris.

Untuk peserta sendiri, jelas Aris, hanya terbatas pada sepuluh kuota, namun melihat antusias masyarakat, pihaknya menambahkan lima peserta dengan catatan hanya ikut belajar namun tidak mendapat fasilitas, alat dan sertifikat usai pelatihan, layaknya sepuluh orang sesuai kuota yang diberikan.

Untuk peserta sendiri LP2MI hanya mengambil dari Desa Lenek Daya, dengan melibatkan enam dusun atau kewilayahan, yaitu Mujahidin, Mujahidin Timur, Mujahidin Barat, Keroak, Joga dan Timba Bone.

“Asal peserta ini, khusus di Lenek Daya, tapi melibatkan 6 dusun, di Desa Lenek Daya. Ada yang sudah berangkat ke luar negeri (pernah, red),ada yang purna, dan ada juga peserta yang mau berangkat,” terangnya.

Dikatakan Aris, tujuan dari kegiatan tersebut diharapkan ke depan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) purna ini bisa mandiri untuk berwirausaha dengan ilmu, alat dan sertifikat yang didapatkan pasca pelatihan.

“Dan juga yang mau berangkat ini, minimal dia berpikir, mau berangkat ke luar negeri, tapi dia ada ilmu yang dia dapatkan, bisa dikembangkan selama menunggu pemberangkatannya,” tuturnya.

Untuk LP2MI sendiri, jelas pegawai Selaparang Televisi itu, kegiatan ini bukan kali pertama dilakukannya, namun tahun-tahun sebelumnya juga kerap melakukan pelatihan pemberdayaan.

“Alhamdulilah selama ini, kami sudah sering melakukan pelatihan. Yang dulu pernah kami lakukan pelatihan bengkel. Itu bengkel kita dapatkan dari kerjasama dengan LLK Selong. 

“Termasuk juga kita dapat paket menjahit, ini melibatkan 16 orang, itu kita dapat dari LLK juga dan itu pelatihannya selama satu bulan full,” jelasnya. (wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *