Lombok Timur – Yayasan pondok pesantren Baiturrahim Desa Kabar Kecamatan Sakra gelar keakraban dan Tadabbur Alam, Jumat (17/6) di Camping Ground Joben Evergreen.
Kegiatan ini langsung diinisiasi oleh Ketua Yayasan serta dihadiri oleh Kepala Madrasah, para guru dan para santriwan-santriwati madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah Ponpes tersebut.
Menurut Ketua Yayasan, Muhammad Khotam Zam-Zami mengungkapkan, kegiatan tersebut bagian dari program yang ditekankan oleh Ketua Yayasan kepada seluruh Kepala Madrasah tentang pentingnya pendidikan menjaga alam atau sering disebut tadabbur alam.
“Kami selaku pengurus pondok pesantren memberikan penekanan kepada kepala madrasah untuk memprogramkan adanya pendidikan kepada anak-anak ini tentang bagaimana menjaga lingkungan, tentu untuk bisa melakukan proses penjagaan lingkungan itu dia harus memberikan pemahaman terhadap bagaimana sebenarnya lingkungan alam,” ungkapnya saat diwawancarai massmedia.id di lokasi.
“Sehingga program camping Baiturrahim kali ini pada tahun ini fokus kepada kita sebut dengan Tadabbur Alam. Tadabbur Alam sendiri mereka akan belajar bagaimana tumbuh-tumbuhan itu seperti apa, kebutuhannya apa lalu apa yang kita butuhkan dari tumbuh-tumbuhan tersebut bagaimana mengenal hutan dan sebagainya,” lanjutnya.
Zam Zami juga menjelaskan bahwa lokasi Joben Evergreen sendiri sangat cocok untuk melakukan kegiatan dan pendidikan berbasis lingkungan. “Kami memilih tempat ini karena sangat representatif untuk bagaimana kita melakukan pendidikan berbasis lingkungan itu,” jelas Zam Zami.
Selain itu Zam Zami juga mengungkapkan, kegiatan seperti ini juga sebagai pelepas penat seusai semester dan sebelum melakukan class meeting. Kegiatan ini juga untuk memperkenalkan kepada para santriwan-santriwati bagaimana lebih mengenal alam, karena baginya belajar tidak harus berada di dalam ruangan saja, akan tetapi kita juga bisa belajar di luar ruangan.
“Ini adalah langkah kita untuk mengisi kekosongan setelah semesteran dan sebelum dilakukan classmeeting. Kita memilih di luar itu karena santriwan-santriwati ini kita juga harus bekali dengan pemahaman. Jangan hanya mengenal di dalam lingkungan akan tetapi dia juga harus bisa berinteraksi dengan dunia luar serta berinteraksi dengan alam,” ungkapnya.
Dalam kegiatan camp ini nantinya dijadwalkan akan ada tadabbur alam dengan mengelilingi hutan, mengenal tumbuh-tumbuhan didampingi oleh pengelola camping ground. Serta adanya juga kegiatan Rinjani 100 akan tetapi berbeda dengan event internasional itu, ini hanya 100 Meter bukan 100 Kilo. (Ozie)